Setengah Juta Penduduk Korea Utara Terindikasi Covid-19 dan 21 Meninggal Dunia

Setengah Juta Penduduk Korea Utara Terindikasi Covid-19 dan 21 Meninggal Dunia

Secara mengejudkan setengah juta penduduk Korea Utara terindikasi Covid-19 dan 21 meninggal dunia.-freepik-

Dalam mengantisipasi wabah tersebut, Pemimpin Korea Utara menyerukan pertempuran habis-habisan untuk mengatasi wabah Covid-19.

"Penyebaran epidemi ganas adalah kekacauan besar yang menimpa negara kita sejak didirikan," ungkap Kim Jong Un.

Kim Jong Un menambahkan kita tidak kehilangan fokus dalam menerapkan kebijakan epidemi dan mempertahankan kekuatan.

“Dengan menyatukan kesatuan partai dan rakyat akan memperkuat pertempuran epidemi serta kita mengatasi krisis tersebut,” tambah Kim Jong Un.

BACA JUGA:Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy Minta Uang Segini Untuk Keluarkan Izin Usaha di Ambon

Kim Jong Un juga mengatakan bahwa krisis kesehatan disebabkan oleh ketidakmampuan dan tidak bertanggung jawab organisasi partai.

Akan tetapi penularan tidak dapat dikendalikan dan negara harus bisa berjuang mengatasi krisis dalam waktu secepatnya.

Selain itu, Kim juga menawarkan untuk menyumbangkan persediaan medis yang dimiliknya untuk digunakan oleh keluarga yang mengalami kesulitan dalam menghadapi Covid-19.

Masih dengan Kim, pejabat kesehatan harus belajar dari pengalaman negara maju lainnya, termasuk Tiongkok dalam memerangi epidemic.

BACA JUGA:Viral: Perempuan Berjalan di Tengah Tol Jakarta Cikampek, Pihak Jasamarga Angkat Bicara

Kim telah memerintahkan agar kegiatan ekonomi dan pertanian akan tetap memberlakukan lock down.

Dilansir dari reuters.com, meskipun belun ada laporan resmi, namun dari sumber di Korea Utara mengatakan pada Jumat malam beberapa mahasiswa dari universitas di Pyongyang dinyatakan positif setelah mengikuti acara pada 1 Mei. 

Dalam acara tersebut Kim juga turut menghadiri.

Para siswa memiliki keluarga yang bekerja sama di bidang perdagangan dengan Tiongkok dan kemungkinan telah menyebarkan virus saat mereka pulang ke kampung halaman di luar Pyongyang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: