Protes Judul Berita Soal Bocah Singapura Percaya Bom Bunuh Diri, Fahri Hamzah: Pakai Akal Sedikit Kenapa Sih?

Protes Judul Berita Soal Bocah Singapura Percaya Bom Bunuh Diri, Fahri Hamzah: Pakai Akal Sedikit Kenapa Sih?

Fahri Hamzah Kritisi Soal Presidensialisme Indonesia-@fahrihamzah-Instagram

"Jadi kalau orang bohong dalam demokrasi itu pasti ketahuan karena ruang publik kita transparan jadi begitulah seharusnya kebijakan publik diambil," lanjutnya.

BACA JUGA:Beli Mobil Mainan Seharga Rp 6 Juta Lewat WhatsApp yang Dikirim Batu dan Kaleng

BACA JUGA:Daftar Harga Tiket Indonesia Open 2022, Termurah Rp 90 Ribu

Lebih lanjut, Fahri Hamzah menilai Indonesia sebagai negara demokrasi ruang publik harus bisa membuat bantahan dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

Terlebih, menurutnya, konstitusi di Indonesia telah menjamin adanya kesamaan hak dalam hukum serta pemerintahan.

"Di negara demokrasi yang bebas, ruang publik itu tidak saja dibanjiri oleh propaganda negara tetapi juga bantahan dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat yg punya hak yang sama di ruang publik," tuturnya.

"Konstitusi kita menjamin adanya kesamaan hak dalam hukum dan pemerintahan," sambung pria berusia 50 tahun itu.

BACA JUGA:6 Kasus PMK Ditemukan di Banten, Tercatat dari Tangsel dan Serang

BACA JUGA:Kemenpan RB Belum Tetapkan Kuota dan Formasi, Guru Honorer Diminta Dekati Pemda

Berbeda dengan negara otoriter, Fahri Hamzah di negara yang menganut sistem itu segala apapun perintah dari negara harus dilaksanakan tanpa terkecuali.

Maka dari itu, dia menyebut komunikasi yang terjalin di negara otoriter menurutnya tidaklah sehat.

"Di negara totaliter, ruang publik dikontrol secara ketat oleh rezim. negara tidak boleh di bantah, membantah negara itu sama dengan subversi," tukasnya.

"Karena itulah komunikasi di negara totaliter tidak sehat, selalu berjalan searah: negara tidak pernah salah, negara tidak pernah kalah," tambah Fahri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: