13 Ternak di Bantul Terkonfirmasi PMK

13 Ternak di Bantul Terkonfirmasi PMK

Ilustrasi sapi.-pixabay-https://jambiindependent.disway.id/

BANTUL, DISWAY.ID-Kabupaten BANTUL mencatatkan kasus pertama penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan, Rabu 1 Juni 2022.

Setelah hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta keluar kemarin, tercatat ada 13 ternak yang terkonfirmasi positif PMK. 

Total ada 13 ternak yang telah dikonfirmasi positif PMK, tetapi puluhan lainnya memiliki suspek yang serupa dengan penyakit itu.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Joko Waluyo mengatakan lembaganya memperkirakan bahwa ada 88 ternak yang positif PMK.

"Sudah ada hasil dari laboratorium BBVet Wates Yogyakarta 13 ekor, sedangkan 75 ternak lainnya masih suspek. Saya meyakini itu mengarah pada PMK karena memperhatikan gejala pada ternak tersebut," kata Joko, Kamis 2 Juni 2022. 

Joko mengatakan, ternak yang terinfeksi PMK itu terdiri atas lima ekor domba yang berasal dari Gilang Desa Baturetno, Banguntapan, delapan ekor ternak lainnya juga di Banguntapan, sementara sisanya dari Desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret. 

BACA JUGA:Ada Kabar PMK Hewan, Harga Daging Sapi Turun Pembeli Sepi

"Sekarang teman-teman baru melakukan pengobatan di tiga titik, di antaranya di wilayah Segoroyoso. Semua di kandang kelompok bersama Fakultas Kedokteran Hewan dan BBVet Wates," katanya.

Menurut Joko, Desa Segoroyoso selama ini memang dikenal sebagai sentra ternak di Kabupaten Bantul. "Di daerah situ banyak jagal dan perputaran ternak cepat. Hasil penelusuran ternak-ternak itu dari Bantul, ternak lama yang ada di kandang kelompok," katanya.

BACA JUGA:Kasus Positif PMK Pertama di Banten Diketahui Dari 2 Sapi Milik Pedagang Hewan Baros

Sebagai langkah antisipasi, saat ini telah dilakukan penyemprotan disinfektan di kandang ternak tersebut agar penularan penyakit tidak meluas.

"Kami hanya antisipasi karena untuk obat menipis, disinfektan menipis. Kami sedang minta ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), UGM, dan BBVet Wates, termasuk obat," katanya. (ant/jpnn)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait