Daging Pencurian

Daging Pencurian

Luhut Binsar Pandjaitan ke Brasil dalam rangka kerjasama impor sapi.--

KAPAN harga daging sapi bisa di bawah Rp 100.000/kg? (Baca Juga: BACA JUGA:Daging Murah).

"Akhir tahun ini," jawab Menteri Koordinator Kemaritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dari Brasil.

Saya hanya meneruskan beberapa tanggapan dari para perusuh Disway. Misalnya bagaimana dengan nasib peternak dalam negeri. Juga soal apa saja yang akan didatangkan dari Brasil. Lalu soal pencurian sapi

Saya tidak menanyakan soal halal-haramnya daging dari Brasil. Soal ini sudah dijelaskan dengan sangat menarik oleh ''koran berjalan'' kita, Pak Mirza.

Saat komunikasi itu berlangsung. Luhut dan tim baru saja turun dari speed boat. Mereka naik speed boat sampai 2,5 jam. Yakni menyusuri Sungai Amazon. Ke arah pedalaman Amazon. Ke salah satu peternakan besar di Brasil.

Untuk ke peternakan itu harus lebih dulu terbang ke pantai utara Brasil. Yang menghadap ke Samudera Atlantik Utara. Yakni ke Kota Balem. Anda sudah tahu: Balem adalah terjemahan Bethlehem dalam bahasa Portugis -yang jadi bahasa nasional Brasil.

Kota Balem di muara sungai yang juga bersinggungan dengan muara sungai Amazon yang terkenal itu.

Brasil negara yang sangat luas. Di bagian utara ini iklimnya tropis. Mirip dengan Indonesia. Bahkan kota Balem sejajar dengan Pontianak –di sekitar katulistiwa. Karena itu di penampakan foto mereka terlihat dalam suasana musim kemarau.

"Sebenarnya peternakannya sederhana saja. Tidak ada yang istimewa. Kita pasti bisa. Semua makanannya kita juga punya. Mungkin hanya perlu impor sedikit kedelai," ujar Luhut.

Setelah kunjungan itu yang diimpor dari Brasil tidak sebatas daging. Juga impor pedet. Untuk dibesarkan di Indonesia. Lalu impor pejantan unggul. Yang tok-cer.

Impor daging untuk tujuan jangka pendek. Impor anak sapi untuk jangka menengah. Impor pejantan untuk jangka panjang. "Kalau bisa, dalam lima tahun kita sudah swasembada daging," ujar Luhut. "Sasaran berikutnya adalah Indonesia jadi pusat daging untuk ASEAN", tambahnya.

Kelihatannya semua itu ideal dan realistis. Sejak dulu pun para ahli peternakan kita juga bicara seperti itu. Pun kampus seperti IPB, UGM, dan Unibraw. Tapi tidak ada yang bisa mewujudkannya. Belum pernah bisa. 

Salah satu yang dianggap hambatan adalah status Indonesia yang bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Status itu harus dipertahankan dengan segala daya. Akhirnya kita tergantung ke satu-dua negara.

Penyebab lain adalah mahalnya makanan ternak. Melimpah tapi mahal. Dan musuh besar yang tidak kelihatan adalah sistem hukum. Hukum sapi? Bukan. Hukum manusia. Begitu tidak jalannya penegakan hukum sampai pencuri sapi berani menelepon pemilik sapi yang akan dicuri. Itu yang terjadi di sentra sapi Sumba. Sampai gairah memelihara sapi di sana tidak seperti dulu lagi.

Tentu persoalan di setiap lini itu harus diatasi. Termasuk bagaimana cara untuk memperbanyak sapi di tingkat peternak kita. Agar jumlah sapi yang hanya 18 juta kepala itu bisa menjadi 9 digit. 

Luhut setuju dengan ide itu. "Kalau perlu peternak diberi subsidi," ujar Luhut.

Bisa?

“Kan sudah ada contohnya. Mobil listrik bisa diberi subsidi. Kenapa sapi tidak bisa," jawabnya.

Berarti menteri pertanian akan punya pekerjaan besar. Kalau masih dipercaya. Atau langsung jadi pekerjaan rumah Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr Nasrullah yang ikut Luhut ke Brasil.

Jalan Brasil ini kelihatannya peta baru di Ditjen Peternakan. Bisa juga disebut jalan pintas. Nasrullah selama ini fokus ke ayam, telur, dan daging kambing. Simaklah pernyataannya tahun lalu: "Ayam kita sudah surplus, telur kita sudah surplus, dan daging kambing atau domba juga surplus. Tinggal daging sapi atau daging kerbau yang belum."

Nasrullah sebenarnya sudah punya rencana untuk pencukupan  daging sapi itu. Misalnya lewat program Gertak Birahi. Yakni peningkatan inseminasi buatan. Lalu ada program wajib bunting. Disebut Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting). 

Program itu tentu sangat baik tapi tergolong normal. Luhut ingin yang lain. Yang cepat. 

Luhut begitu sukses dengan hilirisasi. Kini ia akan melakukan hulunisasi di ternak sapi.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 10 Agustus 2023: Daging Murah

Mbah Mars
EMBOEN PAGI Laksana lembu dogol. Tak boleh ditanduk hanya disondol.

Amat K.
Selamat pagi Om Jo, Om Le, Om Adi. Cuma penasaran. Dengar-dengar ada daging yang sampe puluhan juta dan ada yang mo beli. Penasaran gimana rasanya.

Jo Neka
Selamat pagi semua perusuh.Pagi pagi bapak Dahlan sudah membahas Daging.Di kampung saya makan daging sapi itu hampir setiap hari.Ini bukan sombong.Hehee

Jokosp Sp
Turunnya produksi dalam negeri, di Sumba sendiri. Bukan hanya PMK. Bukannya CHDI pernah menulisnya, kurang lebihnya begini: "semangat masyarakat peternaknya sudah semakin menurun akibat pencurian sapi yang merajalela". Jadi menurut saya bukan hanya PMK yang lebih penting. Lebih kritis kodisinya justru keamanan wilayah daerah peternakan itu. Memangnya di negara ini tidak ada yang menjaga keamanan?. Ada Polisi, ada Tentara....., atau perlu kita bangkitkan lagi Pak Harto agar ABRI bisa dikomando satu perintah " kirim tentara dan jaga wilayah Sumba dari pencuri!!!!!!!!!!". Yakin wilayah itu akan aman dan tidak ada yang berani. Pak Luhut kan mengalami masa itu juga, ayolah jangan satu sisi saja penyelesaiannya dengan "impor", selesai.

thamrindahlan
Syusah marah ketika prihatin / 
Ketika kekasih sedang gundah / 
Daging murah sumber protein / 
Terima kasih banyak pemerintah / 
Hari ke empat itulah kamis /
Banyak puasa lemak terkikis / 
Berbaik sangka sikap optimis / 
Berkerja keras hidup dinamis / 
Rupanya Bapak memakai ghamis / 
Model Pakistan terklihat modis / 
Emak memasak sayur tumis / 
Spesial makanan di hari Kamis / 
Arjuna tampan wajah klimis / 
Bima perkasa gagah berkumis / 
Berteduh dulu hujan gerimis / 
Lupa membawa payung Ciamis / 
Bermain catur skor remis / 
Kuda melompat lewati garis / 
Tak elok bersikap pesimis /
Bersedekah kita barang sepicis / Salamsalaman

Mirza Mirwan
Per 2021 jumlah sapi potong di Brasil sebanyak 224,6 juta kepala, eh, ekor -- satuan untuk binatang dalam bahasa Inggris memang "head", bukan "tail". Di saat yang sama di Indonesia hanya 18,05 juta ekor. Tak ada yang aneh dari kenyataan itu. Di Brazil populasi sapi potong terbesar ada di negara bagian Mato Grosso, Minas Gerais, dan Gõiás. Ketiga negara bagian itu wilayahnya sangat luas, sementara penduduknya sak uprit. Mato Grosso, misalnya, luasnya 903.357 km², sementara penduduknya hanya 3,5 juta, sedang jumlah sapinya sekitar 25 juta ekor. Bandingkan dengan provinsi di mana Bung Jo Neka tinggal, NTT, yang luasnya hanya 47.931 km² dengan penduduk 5,5 juta jiwa, sedang sapinya 1,3 juta ekor (per 2022). Itu sekitar se-per-18 dari Mato Grosso dalam hal luas wilayah dan jumlah sapi, tetapi jumlah penduduk NTT 2 juta lebih banyak. Tapi tidak semua provinsi punya sabana seperti NTT. Di Jawa Timur, misalnya, meskipun jumlah sapinya sekitar 5 juta, tetapi sepertinya model peternakannya dengan sistem kandang, bukan "ranch" kayak di Brazil, Argentina, Mexico, AS, Australia, dan Selandia baru. Ongkos pemeliharaannya tentu lebih mahal ketimbang yang di NTT. Jadi untuk menurunkan harga daging sapi di bawah Rp100rb/kg rasanya kok berat, kecuali bila impor dari Brazil diperbanyak. Tetapi akan lebih baik kalau pemakan daging sapi mensubtitusinya dengan daging kambing, kelinci, atau ikan. Itu artinya mendukung penghematan devisa, lho.

Jo Neka
Data yang bagus pak Mirza.Sekarang saat saya tulis balasan komentar ini.Harga sapi hidup 29.500/kg.Biasa di gembalakan di sabana.Setelah itu di pilih yang jantan umur minimal 2 thn untuk di gemukan di kandang.Begitu seterusnya.Jaman saya dulu secara alami saja.Minimal 2th baru bisa di konsumsi.Sekarang sudah ada bahan dan cara yang lebih baik agar sapi bisa cepat di konsumsi.

Juve Zhang
Tahun 2024 Indonesia akan kedatangan 4 pabrikan mobil baru. Tentu ini masuk akal. Ekonomi tumbuh terus .anak muda banyak. Kelompok menenngah naik.orang di desa duit nya banyak karena mereka punya tanah dan harga tanah naik terus gak ada sejarahnya turun. Konon yg masuk BYD juara 1 EV dunia dan VW jerman. VW sudah merasakan enaknya pasar Tiongkok mereka yg pertama masuk dan mengeruk duit koper koper. Sekarang mulai sadar di kalahkan merek lokal yg dulu masih ingusan semua dan sekarang sudah berotot semua.jadi VW cari pasar baru. Lihat GDP Indonesia bakal jadi 5 besar dunia kisaran 2030 s.d 2040. Maka masuk akal VW masuk ke sini. Kalau BYD jangan ditanya lagi ini memang jago nya mobil EV kelas dunia. Insinyur Jepang sampai mreteli satu BYD seal dan kesimpulan ini bukan kaleng kaleng lebih hebat dari Tesla !! Esemka mau berguru sama Suhu BYD ? Silakan siapkan mental bertarung dan bertarung gak ada kartu khusus tuan rumah boleh tanpa seleksi wkwkwkwk ini bukan sepakbola .

Juve Zhang
Impor sapi Brasil. Layak saja.toh Indonesia juga ekspor ayam hidup dan beku ke Singapura. Ayam hidup dari Bintan .ayam beku dari P.Jawa. singapura sudah lama impor sapi beku brasil .tapi sapi kurang laku di singapura mereka tak suka makan bakso.wkwkkwwkk. 

AnalisAsalAsalan
Mengolah dan memasak daging kambing lebih ribet. Panitia kurban saja lebih menyarankan kurban sapi patungan dibandingkan kambing. Itu kenapa sapi sampai impor. Pengganti sapi ya kerbau, bukan domba/kambing.

maz poer
Harga sapi hidup di peternak berkisar 44rb/kg hidup. Harga domba di peternak berkisar 70rb/kg hidup. Harga domba tidak ada yang mengusik. Harga sapi yang masih separoh dari harga domba masih dicoba untuk diturunkan lagi. Alhamdulillah domba tidak diusik penguasa dan pengusaha. Bisa jadi karena tidak berdampak pada inflasi. Atau ceruk cuan kurang menarik. 

imau compo
Features yg renyah tapi juga fatamorgana. Paling tidak irrasional. Impor daging utk menurunkan harga daging di bawah Rp.100'000/kg sementara peternakan di dalam negeri maju. Kemajuan peternakan dalam negeri atau industri secara umum apabila adanya pengalaman produksi. Agar produksi tetap berjalan produksi harus dikonsumsi. Siapa yg konsumsi kalau harganya di atas Rp 100.000/kg. Jurang inilah yg harus di atur melalui sebuah regulasi. Omnibus Law? Sederhana dan tidak detail, kalau detail kita harus kembali ke awal padahal OBL sdh memenjarakan banyak orang.

Agus Suryono
LOKASI LABORATORIUM VETERINARIA.. "Laboratorium penyakit hewan dibangun sangat besar dan modern: Veterinaria. Di luar kota Surabaya. Di Wonocolo", begitu tulis Abah DIS. Duluu.., memang Wonocolo itu udah "luar kota" Surabaya. Sekarang tidak lagi.. ###Mungkin Abah lupa batas kota Surabaya sekarang di jalur itu adalah "Bunderan Waru". Sehingga, sekarang Wonocolo termasuk "dalam kota" Surabaya.. Dan sebenarnya, itu juga udah lama. "Bangun ya Bah..".

Pryadi Satriana
MASIH SOAL DAHLAN ISKAN ... "Dahlan ... mempercayakan Ratna memegang rekening Employee Stock Ownership Plan (ESOP) atau saham karyawan Jawa Pos. Belakangan ... COWAS.JP menggugat Dahlan atas penyelewengan ESOP. Abror Cs. menyebut bahwa saham karyawan sebesar 20% tersebut telah dibagi-bagikan kepada pesaham lain. ... Dahlan, kpd senior tsb, berkata bahwa Ratna menyodorkan berkas keuangan perusahaan yg isinya menyudutkan posisi Dahlan. Bahari dalam bukunya menyebut berkas keuangan tsb terkait dugaan penyelewengan dana perusahaan oleh Dahlan utk membeli Persebaya, membuat brand DBL, dan membangun PLTU Tenggarong. Angka totalnya hampir Rp 1 Triliun. ... Laporan keuangan Ratna yg mengarah pd penyelewengan jg membuka ruang pemegang saham ... mendesak Dahlan mundur dari posisi Chairman JP Holding. ... Harjoko membenarkan perusahaan tak membayar dividen Dahlan, "Ada persoalan keuangan di JP, jd dividennya ditahan." (Sumber: deduktif.id, "Berebut Kuasa di Jawa Pos, 21 Juli 2022). Saran utk Cowas.JP: "Gugat Dahlan dg dokumen keuangan yg ada pada Ratna, termasuk jg dugaan penyelewengan Dahlan dg dokumen2 yg dimiliki Leak Kustiya saat menagih ke Dahlan krn itu jg akan mempengaruhi besaran dividen yg menjadi hak karyawan/Cowas.JP. Data2 yg diperoleh dari kerja keras Bahari sangat penting & harus ditindaklanjuti. Kalau sdh berhasil, jgn lupa dg jerih payah Bahari. Salam. Rahayu.

Pryadi Satriana
Dahlan Iskan mengkhianati karyawannya sendiri, akhirnya karma berlaku: Dahlan pun dikhianati oleh orang2 kepercayaannya sendiri: Ratna -- yg akhirnya menggantikan posisi Dahlan Iskan -- dan Leak Kustiya -- yg akhirnya menggantikan posisi Azrul Ananda! Dahlan masih jg belum mau belajar dari pengalaman itu, masih mau "sak karepe dewe", masih mau menjual sahamnya di JP kpd Ciputra & Dato Tahir. Gagal. Dividen Dahlan ditahan. Itu juga karma! Akhirnya kita semua diingatkan: "Crime doesn't pay" (Melakukan kejahatan -- apa pun bentuknya -- ndhak ada untungnya). Kejahatan yg dilakukan membuat pelakunya masuk dalam kelompok "orang2 yang merugi", Anda sudah tahu maksudnya, kan? Mari berbuat kebajikan, itulah fitrah manusia sebagai khalifah di bumi: Mangayu ayuning bawono. Salam. Rahayu.

Juve Zhang
Impor daging sapi beku gak pernah sukses mengapa????. Ini rahasia dapur yg gak banyak tahu sekelas pak menteri pun gak paham. Impor daging beku dulu sudah pernah jelang dekat lebaran dan gagal total. Gak ada pembelinya. Ternyata konsumen maunya daging sapi segar yg baru disembelih akibatnya harga 100 s.d125 000 /kg. Apakah mahal? Gak juga coba anda merawat satu sapi sampai gede perlu tenaga luar biasa cari rumput setiap hari tahunan. Harga itu murah karena yg nyari rumput perlu makan nasi plus ayam atau tahu tempe. Satu hal lagi Tukang Bakso GAK Akan BELI daging beku diberi gratis pun gak mau ??. Kenapa ??? Akan gagal total bakso nya. Gak akan jadi bakso pake daging beku. Jadi santai saja kenapa 100 000 mahal ???? Rokok saja sehari 2 bungkus sudah 60 ribu Murah saja bagi perokok. Wkwkwkwkwk artinya 2 bungkus rongkok bisa beli 6 ons daging sapi. Banyak banget. Jadi santai saja.100 000 daging sapi itu super murah. Bagi perokok berat.wkwkwkkwk

Pryadi Satriana
PERTANYAAN BUAT DAHLAN Kau percayakan rekening Employee Stock Ownership Plan (Rencana Kepemilikan Saham Karyawan) ke Ratna, yg justru memasalahkanmu ke para pesaham, membuatmu terdepak, dan menggantikan posisimu. Kau angkat Leak Kustiya setinggi-tingginya shg ia bisa "membantingmu" -- menagih uang perusahaan yg belum kau pertanggungjawabkan -- shg "dividenmu" pun ditahan. Kau sdh berusaha melego "sahammu". Gagal total karena Ratna membisiki calon pembeli bahwa "sahammu bermasalah". Masalahmu dg mantan anak buahmu -- yg kini tergabung dalam Cowas.JP -- kau biarkan saja, seolah mereka bukan lagi siapa2. Ndhak ada urusan. Kau "bela" teman2mu yg sekarang. 'Munduk2' membawa "patung dewa" mereka pun kau jalani, tak peduli pandangan atau pun komentar orang. Gak ada urusan dg mereka. Kau pun berdalih: itu bentuk toleransi. Betulkah? Apa bukan "bentuk pertemanan yg dibungkus 'toleransi' dsb."? Kau mendaku 'orang tarekat' yg mengedepankan 'hakikat', mengedepankan 'hati'. Benarkah? Mengapa justru mantan anak2 buahmu yg "menuduhmu menilep saham mereka"? 'Mosok' yg mendaku 'orang tarekat yg mengedepankan hakikat' sampai 'punya hati' "menilep saham anak2 buahnya sendiri"? Anda punya komitmen kepada pembaca CHD untuk tetap menghadirkan tulisan bagi mereka. Apakah Anda punya komitmen juga terhadap mantan anak2 buah Anda sebagaimana Anda dulu menuntut mereka untuk punya komitmen terhadap Jawa Pos, yg dulu mereka banggakan -- bahkan "JP" itu pun tetap melekat dengan "Cowas"? Mengapa???

Mirza Mirwan
Rabu kemarin (9/8) Fernando Villavicencio, salah seorang dari 8 capres yang akan mengikuti kontestasi pada pilpres 20 Agustus 2023 mendatang, tewas ditembak orang ketika hendak memasumi mobilnya setelah pidato kampanye di Quito, ibukota Ekuador. Belum jelas apa motif sang penembak, karena tersangka penembak juga tertembak meski tidak (atau belum) mati. Selain Villavicencio yang tewas di RS, 9 orang lainnya juga terluka, termasuk caleg dan polisi. Kalau melihat hasil polling, sebenarnya perolehan Villavicencio hanya kecil tiga polling terakhir di Agustus perolehan Villavicencio di bawah 10% saja, kalah jau dari Luisa Gonzales, capres wanita yang selalu unggul dalam berbagai polling sejak bulan Juni. Tiga polling di Agustus kisaran 28-30%. Artinya, Villavicencio bukanlah ancaman bagi capres lain. Entah kenapa, perasaan saya kok EP Petroecuador -- ini Pertaminanya Ekuador -- ada di belakang kasus penembakan itu. Karena mantan anggota DPR berusia 59 yang kemudian menjadi wartawan itu sangat keras mengecam dugaan kehilangan jutaan dolar dalam kontrak minyak Petroecuador. Kasus penembakan caores di Ekuador itu harus menjadi pelajaran bagi Polri dalam pengamanan para capres/cawapres kita dalam kampanye setelah sah terdaftar di KPU 2-3 bulan ke depan. "La politica no puede causar la muerte de ningún miembro de la sociedad," kata Patricio Zuquilanda, penasihat kampanye Villavicencio -- Politik tidak boleh menyebabkan kematian anggota masyarakat mana pun.

Er Gham
Freeport akan gugat pemerintah Indonesia terkait tarif bea keluar. Saya kok agak bingung bacanya. Bukannya Freeport sudah dikuasasi pemerintah Indonesia sebesar 51 persen. Saya baca lagi, ternyata ada istilah Freeport unit Indonesia. Baru deh mudeng. 

 

Udin Salemo

Ada petugas khusus di kepala kereta api (lokomotif) yang mengawasi jalannya sistem komputer pengganti masinis. Walaupun tukang ngaduk semen, Udin sudah naik lrt dari Stasiun Ciracas ke Stasiun Harjamukti Cibubur. Jauuuh sebelum presiden membawa 20 artis menjajal lrt hari ini. Orang banyak pergaulan itu dimudahkan segala urusan. Begitukan, Abah Dis? Salam durian Punggur.

 

KEY
komputer bisa lupa? lol kalo komputer bisa lupa setiap hari pasti ada pesawat jatuh lucu xixixixix lol lol lol

Udin Salemo
Sekolah polisi di Padang Besi/ 
Ponakanku lagi belajar disana/ 
Persoalan daging memang seksi/ 
Karena banyak cuan di bisnisnya/ 
Pelajaran fisika pakai bejana/ 
Murid belajar sambil berdiri/ 
Pemikiran negara semenjana/ 
Import saja daripada bikin sendiri/ 
Anggota parlemen pergi ke kantor/ 
Kalau kunjungan ke luar negeri/ 
Kunjungan biasa bawa nyonya/ 
Capek jadi menteri koordinator/ 
Semua bidang harus dimasuki/ 
Bidang jadi tanggungjawabnya/ 
carano ado diateh dipan/ 
tampek tidua anak si Wulan/ 
caro bunuah urang pelan-pelan/ 
gantuang gajinyo berbulan-bulan/ 
kalikih diateh bukik/ 
nampak dari kapeh panji// 
baa indak ati ka sakik/
muluiknyo hanyo janji ka janji/

Mirza Mirwan
Departemen Kepolisian Miami-Dade mengangkat 32 unit mobil dari sebuah danau di Florida. Itu terjadi Selasa 8/8 kemarin. Tidak dijelaskan dalam berita berbagai portal media danau apa. Padahal ada puluhan danau di Florida. Tetapi karena tidak jauh dari Bandara Internasional Miami sepertinya Danau Palmer. Penemuan mobil itu secara tak sengaja. Dua orang penyelam, Ken Fleming dan Doug Bishop, bermaksud mencari orang hilang yang diduga tenggelam di danau itu -- entah dibunuh atau bunuh diri. Orang tersebut tadinya mau menjemput kerabatnya ke bandara. Tapi hingga lewat 2 hari tidak pulang. Juga tak bisa dihubungi. Begitulah, yang dicari tidak ketenu. Yang ditemukan malah puluhan mobil. Ken dan Doug menduga mobil-mobil itu sengaja "dibuang" ke danau untuk menghilangkan jejak pelaku kejahatan. Petugas polisi MDPD -- Miami-Dade Police Department -- pun berpikir demikian. Puluhan mobil itu terdiri dari berbagai merek. Dari Sedan Cadillac DeVille yang klasik, Accura Legend, hingga Ford Econoline 3500. Merek yang terakhir itu sekelas Fortuner di Indonesia. Jangan-jangan danau-danau lain di Florida, bahkan di seluruh AS, juga menjadi tempat membuang mobil terkait kejahatan. 

Johannes Kitono
Ironis sekali. Drh Indro Cahyono yang melaporkan PMK justru dikucilkan dan terpaksa pensiun dini. Now Menko Serba Bisa dan Dirjenkan ke Brazil untuk kerjasama dan impor Sapi dari sana. Tujuannya meningkatkan protein hewani masyarakat Indonesia supaya tidak tergantung impor sapi dari Aussie dan New Zealand. Padahal, yang namanya protein hewani bisa juga dari Ayam dan Ikan yang potensinya berlimpah di Indonesia.Harga daging sapi diatas Rp.100 ribu/ kg dan daging ayam hanya Rp.25 ribu. Terkadang Rp.20 ribu. Daging ayam dan telur adalah protein yang paling murah. Tugas pemerintah adalah menciptakan iklim usaha yang adil bagi peternak kecil. Sekaligus mempromosikan konsumsi daging ayam yang hanya sekitar 10 kg per kapita. Biarkanlah rakyat konsumsi ayam dan telur supaya bebas stunting. Kalau ada debat bahwa ayam kampung lebih enak dari ayam negeri. Coba tunjukkan data, masih adakah ternak ayam di kota ? Kecuali beberapa ekor ayam yang terkadang ikut kuliah. Itu namanya ayam kampus. Dua pertiga teritorial Indonesia adalah laut yang berpotensi budidaya ikan dan rumput laut. Dirjenkan yang alumni IPB dan banyak ahli Statistik harus memperbaikinya data Deptan. Tidak mungkin konsumsi nasional telur 2,4 kg/ minggu = 36 butir atau 5 butir/hari.Sumber dan potensi protein berlimpah di dalam negeri dan para pejabat justru mencarinya di Brazil. Hebat para pejabat negeri ini. Sesudah PMK yang menghabiskan dana vaksin Rp.4,6 T, justru masih bisa berwisata ke Brazil dengan uang negara. 

Komentator Spesialis
Untuk daging sapi, saya masih ingat yang dicontohkan Pak Harto. Beliau disamping membina peternak sapi, turun sendiri memberi contoh dengan peternakan Taposnya. Di daerah Tapos sendiri masih banyak peternakan sapi di sana. Caranya bibit unggul disebar ke petani, obat obatan dan pakan ternak dijual secara murah. Semua dilibatkan sosialisasi. Dari media TV yang cuman ada 1 saat itu, radio sampai aparat di pedesaan. Hasilnya : Peternak sejahtera, rakyat bisa mendapatkan daging dan susu dengan harga terjangkau. 

Komentator Spesialis
Untuk daging ayam, ngapain harus jauh jauh sampai Brazil ? Kurang kerjaan apa. Indonesia adalah salah satu negara produsen daging ayam. Punya sistem produksi terintegrasi. Dari pakan, pembibitan, penggemukan sampai pemotongan. Bahkan pengolahan dagingnya. Bukan pemerintah. Tetapi perusahaan swasta. Anda cukup plototi emiten IDX, disitu anda aka ketemukan perusahaan tsb. yang sahamnya dijual sebagai blue chip. Dari CP yang punya Thailand, sampai perusahaan lokal seperti Japfa, Wonokoyo, Cipendawa dll. Tinggal masalah bagaimana pemerintah memberikan stimulasi dan fasilitas agar perusahaan tsb. berproduksi memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan untuk keperluan ekspor.

yea aina
Sapi Inflasi Mungkin, salah satu cara instan "menekan" laju hantu inflasi: import. Kebutuhan konsumsi negeri berpenduduk seperempat milyar lebih, cukup besar. Beras, gandum, kedelai hingga daging sapi, masih di import. Menggerus devisa. Menaikkan inflasi. Harga komoditas konsumsi makin mahal, semakin kuat tekanan terhadap laju inflasi. Dampaknya, nilai rupiah semakin kurang bertaji, di mata komoditas konsumsi. Menjelang kontestasi pemilu, angka laju inflasi perlu "dipoles" sedemikian rupa, hingga masih baik-baik saja di mata kita. Rakyat pemilik hak suara. Daging sapi pemicu inflasi, perlu dibatasi.

yea aina
Di negeri ini ketersediaan pakan ternak sapi melimpah. Pun ancaman kerugian PMKnya bisa bikin gerah. Konsumen dagingnya, terpaksa ikut menanggung ancaman PMK: harga daging tidak murah. Kerjasama sapi dengan Brasil itu, semoga tidak sama dengan "kerjasama beras". Kita hanya mengimpor dari negara surplus beras. Tanpa pernah mengevaluasi kebijakan: mengapa produksi beras kita rendah? Kalau sekedar import sapi atau dagingnya saja, cukuplah pebisnis import. Tak perlu dirjen atau mentri. Apalagi ini mentrinya bukan sembarang mentri biasa: Menko.

Komentator Spesialis
Saya pernah kasar kasaran hitung hitungan simulasi bisnis peternakan. Peternakan sapi perah. Nah ini ! Di daerah pasuruan ada beberapa pabrik susu besar yang bisa menyerap hasil produksi susu sapi, bukan susu jenis lain ya. Ada Nestle, Indolakto dll. Beternak sapi perah artinya kita punya hitungan cash flow yang lengkap. 1) Cash flow harian : perah susu sapi pagi dan sore. Langsung jual dan langsung kantongi duitnya. 2) Cash flow tahunan : Biasanya setiap tahun sapi tsb. beranak. Artinya aset kita nambah setiap tahun. 3) Cash flow 5 tahunan : sapi yang sudah berumur 5-6 tahun yang sudah kurang produktif lagi, disembelih dan dagingnya dijual.

Mirza Mirwan
Barusan saya baca komentar secara acak. Ada yang heran (atau ragu?) dengan label halal pada daging beku dari Brazil. Bener hal nggak tuh? Muslim di Brasil memang hanya sekitar 50rb jiwa. Tetapi pemerintah Brazil tetap menerapkan standar halal untuk produk makanan yang diekspor ke negara muslim. Di Brasil ada lembaga sertifikasi halal yang berada di bawah naungan FAMBRAS Halal Certification milik Federation of Brazilian Muslim Association. FAMBRAS bukan hanya melakukan sertifikasi di Brazil, tetapi juga di Columbia dan Paraguai. Standar halalnya juga mengacu pada standar Arab Saudi, Mesir, Indonesia (LPPOM MUI), Malaysia, dan Pakistan. Di Australia juga ada Australian Halal Authority and Afvisers yang menerbitkan standar halal. Di negara manapun yang mengekspor produk makanan ke negara muslim pasti punya lembaga serupa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 277

  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Liam Then
    Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • ari widodo
    ari widodo
    • Liam Then
      Liam Then
    • ari widodo
      ari widodo
    • ari widodo
      ari widodo
  • Property 2208
    Property 2208
    • Property 2208
      Property 2208
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • mister har
    mister har
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Property 2208
    Property 2208
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • Property 2208
    Property 2208
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • yea aina
    yea aina
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • maz poer
    maz poer
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • yea aina
      yea aina
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Prakarsa dj
    Prakarsa dj
  • Er Gham
    Er Gham
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • Amat K.
    Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Er Gham
    Er Gham
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Liam Then
      Liam Then
  • Yuli Triyono
    Yuli Triyono
  • Azza Lutfi
    Azza Lutfi
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Amat K.
      Amat K.
  • Mukidi Teguh
    Mukidi Teguh
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • Batu Ampar
    Batu Ampar
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • rid kc
    rid kc
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • imau compo
    imau compo
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • KawaiChoco _003
    KawaiChoco _003
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
  • ahmad faqih
    ahmad faqih
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • HANVINCY ADNOV
    HANVINCY ADNOV
  • adli dwi samrah
    adli dwi samrah
    • ahmad faqih
      ahmad faqih
  • alasroban
    alasroban
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • Amat K.
    Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
  • nur cahyono
    nur cahyono
    • imau compo
      imau compo
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Amat K.
    Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Leong Putu
      Leong Putu