Terungkap! Mahasiswa Bunuh PSK Gegara Minta Ronde 2 Gratis Ditolak

Terungkap! Mahasiswa Bunuh PSK Gegara Minta Ronde 2 Gratis Ditolak

Ilustasi garis polisi.-ist-

KUNINGAN, DISWAY.ID-- Pembunuhan wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) di Cijoho, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terungkap.

Pelakunya, seorang mahasiswa.

Setelah pelaku ditangkap, motif pembunuhannya juga mulai diketahui.

Ternyata, motif pelaku lantaran kesal terhadap korban yang tidak mau melayani berhubungan seks untuk ronde 2 secara gratis.

Pelaku dan korban berkenalan lewat aplikasi MiChat sampai akhirnya terjadi transaksi dan disepakati tempat kos di Cijoho sebagai tempat kencan mereka.

Pelaku dan korban sepakat dengan tarif Rp 200 ribu.

Setelah kencan pertama selesai, ternyata tak lama kemudian pelaku meminta korban untuk melayani lagi.

BACA JUGA:Oknum Mahasiswa Bunuh PSK Lawan Mainnya di Kamar Kos-Kosan

Namun permintaan ronde kedua itu, ditolak korban.

Dari situlah kemudian terjadi pertengkaran yang berujung penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

Diketahui, kasus pembunuhan di sebuah tempat kos di Kabupaten Kuningan ini, terungkap pasca menemuan jenazah korban di dalam kamar dalam keadaan terkunci.

Untuk menghilangkan kesan pembunuhan, pelaku membuat tulisan tangan terkait keputusaaan.

Kemudian menaruh obat nyamuk semprot di tangan korban.

Namun, polisi mencium adanya kejanggalan dari penemuan mayat itu.

Salah satunya, pintu kamar korban yang dikunci dari luar.

Kapolres Kuningan AKBP Dhany Aryanda mengungkapkan, telah menangkap seorang mahasiswa berinisial FN (19) warga Desa/Kecamatan Lebakwangi sebagai tersangka utama kasus pembunuhan Sri di kamar kosnya.

Adapun modus operandi pembunuhan tersebut, kata Dhani, karena pelaku kesal keinginannya mendapatkan pelayanan esek-esek secara gratis ditolak oleh korban.

Seperti diketahui, korban diketahui bernama Sri Agustina (42) ternyata dibunuh oleh teman kencannya seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Kuningan yang masih berusia 19 tahun.

Ternyata korban yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang juga menjalankan praktik prostitusi secara online.

Kejanggalan lain, adalah handphone korban yang hilang dibawa oleh pelaku yang belakangan diketahui seorang mahasiswa di salah satu kampus di Kuningan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: