Gubernur Lukas Enembe Undang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Tanah Papua

Gubernur Lukas Enembe Undang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Tanah Papua

Presiden Rusia Vladimir Putin-Instagram-

DISWAY.ID--Kabar berhembus, Presiden Rusia Vladimir Putin diundang Gubernur Papua Lukas Enembe untuk hadir ke Tanah Papua.

Kabar ini dibenarkan Juru Bicara Gubernur Muhammad Rifai Darus. Menurut dia, Vladimir Putin diundang gubernur untuk hadir di Biak, Papua. Untuk bersama-sama membicarakan Bandara Antariksa.

Rencananya, Putin akan diundang di sela kehadirannya di acara KTT G20 yang dihelat di Pulau Bali.

Menurut Muhammad, Gubernur Papua ingin mendapatkan pandangan dari Vladimir Putin terkait dengan pembangunan Bandara Antariksa tersebut.

BACA JUGA:Persebaya Finis Posisi Kelima Bri Liga 1 usai Ditundikan Borneo FC

BACA JUGA:KPK Jemput Paksa Mantan Gubernur Riau Annas Maamun, Setelah Mangkir 2 Kali Pemanggilan

Apalagi, Rusia memiliki Kosmodrom tertua di dunia dan hingga kini masih aktif beroperasi. Sehingga, insight dari dari Putin sangat penting pada rencana pembangunan Bandara Antariksa.

Sebagai informasi, undangan itu disampaikan Gubenur Lukas di sela-sela pertemuan bersama Dubes Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyeva, didampingi Direktur Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia (PIPKR), Victoria.

“Bapak Gubernur sampaikan keinginannya, agar Presiden Rusia Vladimir Putin, yang direncanakan akan hadir pada KTT G20 di Bali akhir tahun nanti diharapkan pula untuk dapat mengunjungi Tanah Papua,” ujar Rifai.

Menurut Rifai, Gubernur Papua ingin berdiskusi menyoal rencana pembangunan Bandara Antariksa di Biak. 

BACA JUGA:Waspada, Honda Beat Jadi Incaran Utama Maling Motor di Depok

BACA JUGA:PLN Group Buka Lowongan, Simak Persyaratannya...

Gubernur berpendapat bahwa beliau ingin mendapat insight dari Pemerintah Rusia yang memiliki Kosmodrom tertua di dunia dan masih aktif hingga kini.

Dalam pertemuan dengan Dubes Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyeva, tersebut, Gubernur Lukas didampingi CEO Papua Language Institute, Samuel Tabuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: