WHO Lacak 2 Subvarian Baru Omicron Covid-19

WHO Lacak 2 Subvarian Baru Omicron Covid-19

Deltacorn sejauh ini belum bermutasi sudah ditemukan 668 kasus, waspada Covid-19 Subvarian Omicron BA.2 Mulai Menggeliat. -Pixabay/@geralt-

DISWAY.ID-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pihaknya melacak belasan kasus dari dua subvarian baru Omicron Covid-19, Senin 11 April 2022.

Dua subvarian tersebut dilacak untuk mengetahui apakah mereka lebih menular atau berbahaya.

WHO telah menambahkan BA.4 dan BA.5, saudara varian dari Omicron asli BA.1, ke daftar pemantauan mereka.

Badan PBB itu juga telah melacak BA.1 dan BA.2, yang kini mendominasi kasus secara global, serta BA.1.1 dan BA.3.

Pihak WHO juga mengatakan mulai melacak mereka karena "Mutasi tambahan mereka yang perlu diteliti lebih lanjut untuk memahami dampaknya terhadap potensi penurunan imun.”

BACA JUGA: Temuan Baru Varian Omicron XE di Thailand, Prof Wiku: Tidak Perlu Takut Berlebih

Virus bermutasi sepanjang waktu, namun hanya beberapa mutasi yang memengaruhi kemampuan mereka untuk menyebar atau mengurangi kekebalan sebelumnya dari vaksin atau infeksi, atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan.

Misalnya, BA.2 kini menyumbang hampir 94 persen dari semua kasus yang diurutkan dan lebih menular ketimbang saudaranya, namun sejauh ini bukti menunjukkan bahwa varian itu kemungkinan lebih kecil menyebabkan penyakit parah.

Menurut WHO, hanya belasan kasus BA.4 dan BA.5 yang telah dilaporkan ke basis data GISAID global.

BACA JUGA: Setelah Omicron, Muncul Varian Corona Deltacron

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) pekan lalu mengatakan BA.4 telah ditemukan di Afrika Selatan, Denmark, Botswana, Skotlandia dan Inggris dari 10 Januari hingga 30 Maret.

Semua kasus BA.5 terdeteksi di Afrika Selatan pada Minggu lalu. 

Akan tetapi Kementerian Kesehatan Botswana pada Senin mengatakan telah mengidentifikasi empat kasus BA.4 dan BA.5 di kelompok usia 30-50 tahun yang menerima vaksin COVID-19 lengkap. Mereka diketahui mengalami gejala ringan.(JawaPos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: