Rockefeller Foundation Dituding Konspirasi Dibalik COVID-19, Apa Itu?

Rockefeller Foundation Dituding Konspirasi Dibalik COVID-19, Apa Itu?

Vaksin lengkap tidak menjamin seseorang kebal Covid-19--

JAKARTA, DISWAY.ID-- Isu konsporasi Rockefeller Foundation yang dituding sebagai pencipta dan penyebar virus COVID-19 di dunia pada tahun 2020 lalu kini kembali mencuat.

Isu ini mencuat setelah Drs Dharma Pongrekun, sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri menjadi Bintang tamu di podcast Dr Richard Lee yang memang kembali membahas soal konspirasi COVID-19 pada Sabtu 27 Januari 2024.

BACA JUGA:Berkat Pandemi Covid-19, Ada 90% Kasus Baru TBC Ditemukan

“Apa yang bapak ketahui tentang COVID-19?” tanya Richard Lee

“Saya tahu banyak, sudah direncanakan tahun 2010 oleh Rockefeller Foundation,” jawab Jendral Dharma.

“Disimulasikan tahun 2015, dimainkan tahun 2020 untuk Indonesia, tapi kalau di luar disosialisasikan tahun 2019,” tambahnya.

“Tujuannya apa pak? Tanya Richard lagi.

BACA JUGA:Siapa Saja yang Bisa Dapat Vaksin Covid-19 Gratis? Ini Syaratnya

“Tujuannya adalah percepatan program digitalisasi, itulah kenapa COVID di belakangnya ada ID, Identity Digital,” jawabnya lagi.

Mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara ini pun mengatakan, hal tersebut bukanlah cocoklogi dan waktu yang nanti akan menjawabnya.

Apakah sebenarnya Rockefeller Foundation itu?

"Rockefeller Foundation. Dia adalah raja minyak sedunia. Dia mempunyai standard oil. Kemudian dia membuat foundation untuk menyembunyikan pajak dari hasil. Makanya foundation yang sekarang ikut kesana konsepnya. CSR juga begitu dari situ," tutur Dharma.

BACA JUGA: Ini Gejala Baru Covid-19 Varian JN.1 yang Belum Diketahui

Diketahui, Rockefeller Foundation saat ini dipimpin Rajiv J. Shah sebagai presiden. Ia didampingi Ashvin Dayal (Senior Vice President), Deepali Khanna (Vice President), Eileen O'Connor (Senior Vice President, Strategic Communications and Policy), hingga Elizabeth Yee (Executive Vice President).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads