Rusia Serang Pangkalan Militer Amerika Serikat di Suriah, Ini Klaim Pentagon
Pasukan militer Amerika Serikat berjaga-jaga di pangkalan militernya di Suriah, Senin 20 Mei 2022. -Past Today -Disway.id
SURIAH, DISWAY.ID - The Wall Street Journal edisi Senin 20 Juni 2022 mengulas tentang pernyataan pejabat militer Amerika Serikat (AS) yang melaporkan bahwa pasukan Rusia telah melakukan serangkaian operasi terhadap markas militer mereka di SURIAH.
Salah satu operasi ini terjadi pekan ini di pangkalan strategis Al-Tanf. “Rusia telah menyerang pangkalan Al-Tanf di wilayah selatan Suriah pekan ini,” kata dua pejabat militer AS kepada The Wall Street Journal.
“Dua jet tempur Sukhoi mengebom sebuah situs di pangkalan Al-Tanf. Rusia telah memperingatkan Amerika Serikat bahwa mereka akan menanggapi dugaan serangan terhadap pasukan Suriah,” jelasnya.
BACA JUGA:Turki Serang Markas Militer Amerika Serikat
Para pejabat militer AS telah memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan Rusia di Suriah berisiko menimbulkan konfrontasi langsung dengan AS.
Kementerian intelijen Rusia baru-baru ini mengungkapkan bahwa Amerika Serikat merekrut teroris dari Suriah, termasuk Daesh, untuk mengambil bagian dalam perang Ukraina.
Menurut badan Rusia, milisi pro-AS sedang dilatih di pangkalan Al-Tanf yang berbasis di Suriah.
BACA JUGA:Militer Rusia Bombardir Seluruh Zona Wilayah Ukraina, 5 Kapal Induk Dikerahkan!
Kamis lalu, pesawat nirawak kembali menyerang pangkalan militer AS di Al-Tanf, yang berada di Suriah.
Wilayah Al-Tanf, tempat pangkalan AS berada, merupakan wilayah geostrategis kunci dan sangat penting yang terletak di segitiga perbatasan Suriah, Irak, dan Yordania.
Pangkalan itu dibangun secara ilegal dengan kehadiran pendudukan AS dan memiliki zona larangan bepergian sepanjang 50 kilometer.
Sementara itu Saberin News melaporkan bahwa pangkalan Al-Tanf yang diduduki oleh pasukan Amerika hari Kamis menjadi sasaran serangan drone.
Pangkalan militer AS di Al-Tanf berulangkali menjadi sasaran serangan drone dan roket.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: the wall street journal