Naftali Bennett Bubarkan Kabinetnya, Upaya Penggulingan Pemerintah Israel Mulai Terendus
Perdana Menteri Naftali Bennett, Rezim Zionis Israel, Fawzi Barhoum, dan Menteri Luar Negeri, Yair Lapid, sepakat membubarkan kabinet dan Knesset, serta akan menyelenggarakan pemilu dini. Ini disampaikan Rabu 22 Juni 2022 waktu setempat.-Pars Today -Disway.id
Orang-orang Arab di kabinet Bennett telah menyatakan ketidakpuasannya dengan kebijakan kabinet anti-Arab dan memperingatkan bahwa mereka akan meninggalkan kabinet serta membuka jalan bagi keruntuhan kabinet.
Tindakan kelompok Arab di kabinet membuktikan bahwa kabinet Bennett jelas rapuh, dan bahwa apa yang menyebabkan pembentukannya hanyalah menentang Benjamin Netanyahu, dan sekarang faktor ini kehilangan fungsinya.
Poin penting dari perkembangan Knesset Israel pada Selasa pagi adalah menunjukkan bahwa perpecahan politik mencapai level tertinggi.
Sebelumnya, keretakan ini telah menyebabkan diselenggarakannya empat pemilihan umum legislatif dalam dua tahun, tetapi sekarang telah mencapai tahap kegagalan kabinet, terlepas dari kerentanan keamanan rezim Zionis saat ini dan yang terutama adalah ketidakpuasan rakyat.
BACA JUGA:Ternyata Ini Isi Pembicaraan Presiden Jokowi dengan Megawati
Oleh karenanya, Tamir Pardo, mantan Direktur Mossad, baru-baru ini menilai bahwa rezim Zionis telah memasuki tahap penghancuran diri di bawah bayang-bayang keretakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Poin penting lainnya adalah bahwa perkembangan pada Selasa pagi merupakan pukulan serius bagi prestise politik rezim Zionis dan kabinetnya.
Runtuhnya kabinet lebih dekat dari sebelumnya. Kekacauan di Knesset terjadi pada ulang tahun pertama pembentukan kabinet bergilir Naftali Bennett-Yair Lapid.
Ini menunjukkan bahwa kemungkinan runtuhnya kabinet telah meningkat dan rezim Zionis kembali masuk periode kebuntuan politik serta akan memiliki kembali kabinet sementara.
BACA JUGA:Megawati Bilang Kader Jangan Mejeng, Puan: Pernyataan itu Bukan Untuk Saya
"Bennett, pulanglah. Petualangan sudah berakhir. Waktunya bagi Zionis Israel kembali ke sayap kanan," ujar Benjamin Netanyahu, pemimpin partai Likud dan pemimpin partai oposisi di Knesset.
Hal itu disampaikannya dalam sebuah pernyataan singkat yang mendesak Bennett untuk mengundurkan diri.
Media-media Israel menyampaikan pesan, bahwa ini kegagalan koalisi kabinet dalam memperpanjang kekuasaan dan penegakkan hukum bagi permukiman di Tepi Barat oleh Israel.
BACA JUGA:Parlemen Israel Baku Hantam dengan Kabinet Naftali Bennett, Ini Penyebabnya
Tentu saja fakta tersebut sebagai pukulan telak bagi kabinet Bennett, yang dapat mengakhiri kehadirannya sebagai perdana menteri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: