Ustaz Adi Hidayat: Nama Pattimura adalah Ahmad Lussy, Namanya Diganti Agar Tidak Diingat Generasi Berikutnya

JAKARTA, DISWAY.ID – Beredar sebuah video Ustaz Adi Hidayat ungkap nama Pattimura adalah Ahmad Lussy.

Dalam potongan video yang diunggah oleh akun twitter @yaniarsim memperlihatkan Ustaz Adi Hidayat ungkap nama Pattimura adalah Ahmad Lussy dalam sebuah acara ceramah.

Ternyata setelah ditelusuri lagi, ceramah di tempat yang sama ada di YouTube yang diunggah oleh kanal bernama Kajian Islam Podcast dengan judul: Ternyata Thomas Matulessy BUKAN Nama Asli Kapitan Pattimura - Ceramah Ust. Adi Hidayat Terbaru.

BACA JUGA:Nama Asli Kapitan Pattimura Diperdebatkan, Ustaz Adi Hidayat: Siapa yang Permainkan Sejarah Kita?

BACA JUGA: Apa Itu Melanesia? Ternyata Ada di Indonesia Lho, Berikut Ciri-ciri dan Wilayahnya

Video yang di posting pada 3 Juli 2022 pukul 10.34 AM tesebut, 10:34 Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa nama Pattimura adalah Ahmad Lussy.

Selain memposting cuplikan video Ustaz Adi Hidayat, akun @yaniarsim juga menuliskan, ‘Islamphobia ternyata sudah ada sejak jaman penjajahan. Membelokkan sejarah seorang pejuang muslim Ahmad Lussy dg nama Thomas Matulesy...’.

Ustaz Adi Hidayat megatakan dalam video tersebut, pernah melihat uang seribu, dalam uang seribu ada suatu gambar yang namannya Kapiten Pattimura.

“Siapa nama aslinya?” tanya Ustaz Adi Hidayat.

BACA JUGA:Harga Minyak Goreng di Indomaret dan Alfamart 5 Juli 2022, Sania hingga Bimoli Tebar Diskon

BACA JUGA:Kehilangan Luhansk Pasukan Ukraina Fokus Pertahankan Donetsk, Zelenskiy: Kami akan Rebut Kembali Luhansk

Salah satu peserta ceramah mengatakan bahwa nama asli Kapiten Pattimuta adalah Thomas Matulessy dan lainnya mengatakan Ahmad Lussy.

“Lihat baik-baik, banyak orang menyebut kemudian Thomas Matulessy, kami kemudian mencari dan menanyakan pakar sejalah. Allahu Akbar, ternyata nama asli Kapiten Pattimua bukanlah Thomas tapi Ahmad, bukan Thomas Matulessy tapi Ahmad Lussy,” terang Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat kemudian meneruskan dan menanyakan kepada peserta siapa yang mempermainkan sejarah sehingga bangsa-bangsa sekarang anak cucunya tidak paham tentang para pejuang bangsanya masa lalu.

Sumber: