Pendapat Ustaz Syafiq Basalamah Tegas Soal Perbedaan Puasa Arafah di Indonesia dan Arab: Kita Puasa Tanggal...

Pendapat Ustaz Syafiq Basalamah Tegas Soal Perbedaan Puasa Arafah di Indonesia dan Arab: Kita Puasa Tanggal...

Ustaz Syafiq Riza Basalamah beri penjelasan terkait perbedaan puasa Arafah di Indonesia dan Arab Saudi yang berbeda satu hari.-Tangkapan Layar/Syafiq Riza Basalamah Official-YouTube

Katanya, masing-masing negara punya rukyatnya sendiri, yakni metode penentuan bulan Hijriah pada momentum tertentu, seperti bulan Ramadhan dan bulan Haji.

"Artinya ketika tanggal 9 di Arafah, kita lebaran dan ini ga mungkin kita puasa, terus gimana? Ya gak ada masalah karena memang semua negeri itu punya rukyat sendiri," sambungnya.

Hanya saja, metode yang ada harus memastikan Hilal benar-benar terlihat, agar penetapan tanggal pada bulan tertentu memang sesuai.

"Sama saja, dari sisi melihat hilal, apakah setiap negeri itu punya hilal sendiri sehingga mereka menentukan tanggal itu sesuai yang mereka lihat. Mereka lihat, ya mereka puasa gitu. Apa kita harus ikut Saudi?" ujarnya.

BACA JUGA:Terbaru, Habib Novel Tanggapi Perbedaan Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi: Njenengan Ikut Siapa Sakarepmu

Ia pun memberikan penjelasan terkait pendapatnya, apakah puasa Arafah 9 Dzulhijjah harus ikut penanggalan pemerintah Indonesia atau Arab Saudi.

Ustaz Syafiq menyebut, pendapat yang paling kuat harus sesuai dengan matlah dengan penentuan tanggal setelah Hilal terlihat.

"Jadi pendapat yang lebih kuat setiap negeri itu punya matlah munculnya hilal sendiri-sendiri sehingga puasanya ikut negeri kita, gak ikut negeri lain," tambah Ustaz Syafiq Basalamh.

Ia tak menampik, sebagian ulama memang mempersoalkan puasa Arafah, ada yang berpendapat puasa Arafah bertepatan jemaah Haji sedang wukuf.

BACA JUGA:Sangat Jelas, Buya Yahya Beri Pemahaman Begini Soal Perbedaan Idul Adha di Indonesia: Anda Boleh Pilih...

"Kalau secara wukuf sejatinya dahulu sebelum adanya handphone, orang tahu (kapan) wukuf di Arafah? Gak ada yang tahu," ujarnya.

"Kalau orang Mekkah kirim surat ke Indonesia berapa hari dulu (buat) ngasih tahu kita kapan 1 Dzulhijjah," sambung Riza Basalamah.

Lanjutnya, keterbatasan jarak ini yang menjadi jawaban kuat untuk berpatokan pada hilal bukan mengikuti wukufnya.

"Jadi penentuannya dengan hilal," tegasnya.

BACA JUGA:Idul Adha Diperdebatkan, Ada Masjid di Berlin Jerman Akui LGBTQ, Shaf Salat Dicampur Laki-laki dan Perempuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: