Amerika Mulai Campur Tangan Soal Pagu Minyak Rusia, Cari Teman Ngajak Anggota G20 Kompak

Amerika Mulai Campur Tangan Soal Pagu Minyak Rusia, Cari Teman Ngajak Anggota G20 Kompak

Ilustrasi: Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen.-Financial Time -disway.id

NUSA DUA, DISWAY.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS) Janet Yellen bakal mendesak negara-negara anggota G20 yang menghadiri pertemuan ke-3 FMCBG di Bali pada 15 - 16 Juli untuk menetapkan pagu harga (price cap) untuk minyak Rusia.

Menurut Yellen, langkah itu dapat menghambat aliran dana Rusia untuk menjalankan agresinya di Ukraina.

Namun tidak hanya itu, menurut Menteri Keuangan AS itu, saat jumpa pers di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis 14 Juli 2022, penetapan pagu harga dapat menjadi cara mengendalikan ketersediaan minyak global.

BACA JUGA:Eropa Ketar-ketir Karena Rusia Perpanjang Penutupan Jaringan Pipa Gas Utama, Ditutup Total Langsung Krisis

Langkah ini pun, kata dia, sebagai upaya meringankan beban konsumen tidak hanya di AS tetapi juga dunia.

Walaupun demikian, saat ditanya mengenai berapa nilai yang diusulkan oleh AS untuk pagu harga minyak Rusia, Yellen mengaku belum memutuskan itu.

“Sejauh ini, kami belum memutuskan berapa nilai yang pantas. Belum ada keputusan terkait itu,” jelasnya.

Sementara itu, terkait strategi AS mengantisipasi penolakan dari anggota G20 seperti Tiongkok dan India, Yellen menjawab usulan pagu harga itu untuk kebaikan bersama.

BACA JUGA:Eksodus Warga Selandia Membuat Krisis Tenaga Kerja, Ada yang Berminat

“Saya tentunya berharap China dan India menempatkan usulan ini untuk kenaikan mereka, terutama (karena penetapan pagu harga) maka mereka dapat menekan harga minyak yang diimpor dari Rusia,” tutur Yellen.

Namun, apabila Tiongkok dan India tidak mendukung usulan AS itu, Yellen meyakini anggota G20 lainnya bakal melihat itu sebagai cara mengantisipasi dampak berbagai sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS dan negara barat.

Ia kembali menegaskan kebijakan itu sejatinya untuk meringankan beban warga dunia, yang saat ini menghadapi kenaikan harga minyak, termasuk di antaranya di Tiongkok dan India.

“Kebijakan itu dapat mencegah kenaikan harga minyak dunia dan menjaga harga minyak tetap terjangkau,” imbuh Menkeu AS.

BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Anjlok ke Level Terendah dalam 3 Bulan, Ini Penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antaranews.com