60 Persen Negara Berkembang Sulit Dapat Utang, di Forum G20 Sri Mulyani Minta Dipermudah

60 Persen Negara Berkembang Sulit Dapat Utang, di Forum G20 Sri Mulyani Minta Dipermudah

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka roundtable dengan menyampaikan rumusan Country Platforms berdasarkan G20 Reference Framework, Kamis 14 Juli 2022. -G20 -disway.id

NUSA DUA, DISWAY.ID - Sekitar 60 persen negara berpenghasilan rendah kesulitan mendapatkan utang. 

Kondisi ini membuat disparitas, rentang kendali ekonomi yang begitu jauh, hingga menyebabkan perbedaan yang mencolok.  

Kondisi ini ternyata terjadi dalam satu dekade, sebaliknya belasan negara berkembang tidak dapat memenuhi pembayaran utang tahun depan setelah dihantam pandemi Covid-19.

BACA JUGA:Amerika Mulai Campur Tangan Soal Pagu Minyak Rusia, Cari Teman Ngajak Anggota G20 Kompak

“Jadi ini bukan hanya satu atau 2 kasus luar biasa, ini menjadi meluas,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Pembukaan Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (3rd FMCBG) G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat 15 Juli 2022.

Sri Mulyani menekankan, kondisi tersebut menjadi isu yang perlu menjadi perhatian, baik Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20, guna dibahas bersama organisasi internasional dan lembaga multilateral.

Pasalnya ada 3 ancaman global yang kini ada di depan mata pertama perang, lonjakan harga komoditas, dan peningkatan inflasi global.  

Tiga hal ini menciptakan dampak nyata, tak hanya untuk negara-negara berpenghasilan rendah tetapi juga di negara-negara berpenghasilan menengah, bahkan ekonomi maju.

BACA JUGA:Sinyal Resesi Global Menguat, Bank-Bank Sentral Kompak Naikan Suku Bunga Secara Agresif, Ini Catatannya

Sri Mulyani menambahkan, sebelum pandemi dan saat pandemi Covid-19, ruang fiskal telah digunakan berbagai negara hingga berimplikasi pada peningkatan posisi utang. 

Relevansinya dengan 3 ancaman tersebut, membuat situasi akan menjadi sangat kompleks untuk dikelola.

Tantangan signifikan ini berada di atas masalah global yang belum terpecahkan. “Ini semua menciptakan rintangan yang signifikan untuk tujuan kita bersama,” ucap dia.

Oleh karenanya, lanjut dia, forum G20 berkumpul kembali untuk diuji dengan situasi yang sangat kritis dan kompleks ini.

BACA JUGA:Indonesia Masuk Daftar 15 Negara Berpotensi Resesi, Begini Kata Sri Mulyani 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: