Dalam Pelariannya Bekas Presiden Sri Lanka Rajapaksa Ungkap Hal Mengejutkan

Dalam Pelariannya Bekas Presiden Sri Lanka Rajapaksa Ungkap Hal Mengejutkan

Meskipun dalam pelariannya Rajapaksa ungkapkan hal yang mengejutkan dalam sebuah surat yang dikirimkan ke parlemen Sri Lanka.--

JAKARTA, DISWAY.ID – Meskipun dalam pelariannya Rajapaksa ungkapkan hal yang mengejutkan dalam sebuah surat yang dikirimkan ke parlemen Sri Lanka.

Sebelum menyatakan mengundurkan diri, Predisen Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa di ketahui melarikan diri ke Maladwa.

Akan tetapi dikabarkan pihak Maladewa tidak mau menerima kedatangan Rajapaksa dan kemudian meneruskan perjalanannya ke Singapura.

Dalam surat pengunduran diri yang dikirmkan ke parlemen Sri Lanka, Rajapaksa mengatakan bahwa dia akan melakukan berbagai upaya dalam mengatasi krisis ekonomi yang melilit negara tersebut.

BACA JUGA:Zaporozhye Menyatakan Gabung dengan Rusia, Wilayah Ukraina Makin Menciut

BACA JUGA:Aprila SR-GT 200 Resmi Meluncur, Skutik Premium Dibanderol Rp 60 Jutaan dalam 2 Varian

Parlemen Sri Lanka pada Sabtu ini, 16 Juli telah melakukan pertemuan sebagai salah satu langkah dalam mempersiapkan pemilihan presiden baru yang mengantikan Rajapaksa.

Dalam persidangan yang dilakukan oleh parlemen, sekretaris jenderal parlemen Sri Lanka, Dhammika Dasanayake membacakan surat pengunduran diri Rajapaksa, yang isinya belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Dalam suratnya Rajapaksa mengatakan krisis keuangan Sri Lanka berakar pada salah urus ekonomi selama bertahun-tahun sebelum kepresidenannya, bersama dengan pandemi Covid-19 yang secara drastis mengurangi kedatangan turis Sri Lanka dan pengiriman uang dari pekerja asing.

BACA JUGA:Kemunculan Arwah Brigadir J Dibongkar Paranormal: Agak Sedikit Merinding...

BACA JUGA:Buntut Kasus Penyiksaan, Ratusan Ribu TKI Dipulangkan ke Indonesia, Tanggapan Pemerintah Malaysia Bikin Emosi!

"Adalah keyakinan pribadi saya, bahwa saya akan melakukan semua upaya untuk mengatasi krisis ini, termasuk mengundang anggota parlemen untuk membentuk pemerintah dari partai atau persatuan," isi surat itu.

Parlemen selanjutnya akan bertemu pada hari Selasa untuk menerima nominasi untuk jabatan presiden. 

Pemungutan suara untuk memutuskan pemimpin negara itu akan berlangsung pada hari Rabu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads