Senjata Bharada E dalam Kasus Polisi Tembak Polisi Jadi Perbincangan Para Mantan Petinggi Polri

Senjata Bharada E dalam Kasus Polisi Tembak Polisi Jadi Perbincangan Para Mantan Petinggi Polri

Mantan Kabareskrim Polri Komjen Purn Susno Duadji, Eks Kabareskrim Komjen Purn Ito Sumardi, Ex Kadivkum Polri, Irjen Pol Purn Aryanto Sutadi dan Eks Kadiv Humas Irjen Ronny F Sompi dalam Podcast POP..-Tangkapan layar/Youtube-

Ito Sumardi menilai wajar jika seorang ajudan petinggi Polri dibekali senjata apalagi dengan ancaman kejahatan yang begitu besar saat ini.

BACA JUGA:Giroud Menggila, AC Milan Libas FC Koln 2-1 di Telekom Cup 2022

"Saya ini juga pernah menjadi ajudan ya, senjata saya dulu itu revolver, sekarang kejahatannya meningkat, jadi ancaman besar, senjata juga diganti," ujarnya. 

Ito menjelaskan, hal tersebut berdasarkan pengalamannya sebagai Kapolda hingga Kabareskrim yang selalu didampingi oleh ajudan.

"Nah jadi pertanyaannya Tamtama diberi glock, itu tidak ada masalah, yang penting itukan pertanggung jawabannya. Memang sangat jarang seorang Bharada itu mendampingi pimpinan, pasti Bharada E ini adalah orang terpilih," tegasnya.

Ronny F Sompi menambahkan, seorang polisi yang sudah memegang senjata api ini tentu sudah dilakukan seleksi dengan ketat, baru direkomendasikan untuk memegang senjata api.

"Tapi intinya, tim yang dibentuk Kapolri bisa mengungkap kasus ini" tegasnya.

Ketahui, Peristiwa baku tembak di rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, wilayah Duren Tiga Jakarta Selatan Jumat 8 Juli 2022 mengungkap jenis senjata api (Senpi) yang digunakan kedua pihak. Namun belum dijelaskan pemilik pistol yang digunakan menembak Brigadir J

Polisi baru mengungkap jenis pistol yang digunakan Bharada E dan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J saat insiden baku tembak tersebut. 

BACA JUGA:Ada Batu Besar di Gunung Manglayang Dikaitkan Kisah Kuda Terbang

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, Bharada E menggunakan pistol jenis Glock 17 buatan Austria dengan magasin maksimum 17 peluru. Sementara, Brigadir J menggunakan senjata jenis HS-9 buatan Kroasia.

Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini senjata milik Bharada E telah didalami tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System atau Inafis Mabes Polri. 

"Sudah diteliti Tim Inafis, tunggu saja hasilnya," kata Dedi Jumat 15 Juli 2022. 

Meski begitu namun Dedi mengaku belum mendapatkan informasi perihal pemilik senpi yang digunakan Bharada E.

Dedi hanya menjawab belum mendapatkan informasi dari Inafis. "Belum dapat informasi-informasi. Nanti kalau sudah dapat insyaallah akan disampaikan," ujar Dedi Prasetyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: