Gosip Pagar Laut Tangerang Dulunya Bekas Daratan Terdampak Abrasi, Susno Duadji: Kalo Bohong Jangan Keterlaluan!

Susno Duadji Ungkap Rumor Pagar Laut Tangerang Dulunya Bekas Daratan Terdampak Abrasi-Susno Duadji-YouTube Channel
JAKARTA, DISWAY.ID - Mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji merespons soal rumor bahwa lahan pagar laut Tangerang dulunya merupakan daratan dan empang.
Namun karena terkena abrasi atau tanah di pantai terkikis gelombang laut sehingga tempat tersebut kini berubah menjadi lautan juga.
Kepala Desa Kohod, Arsin sempat memberikan klaim bahwa lahan pagar laut Tangerang yang dipermasalahkan dulunya bekas empang milik warga.
Dan diklaim bahwa sudah lama juga pengembang membelinya dari warga tersebut.
"Dulunya ini empang. Ada abrasi, kemudian dikasih batu-batu di tahun 2004," kata Arsin, yang disampaikan Nusron.
Susno Duadji mengira bahwa pernyataan seperti itu tidak masuk akal sama sekali.
Apalagi dari sisi pantai yang terletak di posisi utara, Susni Duadji merasa kecenderungannya bukan berkurang tetapi justru bertambah.
Maka dari itu Susno Duadji mengira ada suatu kebohongan yang telah terjadi dalam kasus pagar laut Tangerang ini.
"Dulu kapan? Dulu zaman tersier? Atau sejuta tahun yang lalu? Dulu sebelum ada manusia ya pulau Jawa masih nyatu dengan pulau Sumatera Kalimantan nyatu dengan pulau Jawa ya mungkin," ungkap Susno Duadji, dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Jumat, 31 Januari 2025.
"Tapi kalau dulu 100 tahun atau 50 tahun yang lalu ya lihat aja peta zaman Belanda. Kemudian abrasi itu berapa meter setahun gitu kan, tidak mungkin menjulur sampai ke sana dan ini pantai utara ya pantai utara itu kecenderungannya bukan berkurang tapi bertambah gitu kan karena pasir bertambah Pantai Selatan yang kepukul ombak berkurang, kalau bohong jangan keterlaluan gitu," sambungnya.
Bagi Susno Duadji, hampir mustahil tanah di laut dibeli oleh seseorang atau perusahaan.
Apalagi tidak ada kejelasan dari asal usul benar atau tidaknya apakah dulu benar bekas empang yang terkena abrasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: