Presiden Timor Leste Ramos Horta Kunjungi PBNU, Pencalonan NU Untuk Nobel Perdamaian dan Masuk UNESCO Dibahas
Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Rabu 20 Juli 2022.-TVNU-
Kali ini, ia kembali menominasikan dua organisasi ini dengan sedikit tekanan agar Komite Nobel membuka matanya pada Indonesia.
BACA JUGA:Ramos Horta Bertemu Jokowi di Istana Bogor, Indonesia dan Timor Leste Perkuat Kerja Sama Ekonomi
“Tahun ini, saya akan mengusulkan dua organisasi ini untuk penghargaan yang juga sangat prestisius, yakni Human Fraternity Award,” kata Ramos Horta.
Ramos Horta meyakini karakter masyarakat muslim Indonesia yang moderat diwakili oleh NU dan Muhammadiyah.
Keyakinannya kian mantab untuk mencalonkan NU dan Muhamamdiyah sebagai kandidat nobel perdamaian dunia tahun 2022 setelah dirinya bertemu Todung Mulya Lubis, aktivis Indosia sekaligus diplomat yang berkunjung ke Dili.
“Dua organisasi ini sangat layak mendapatkan nobel perdamaian. Saya melihat sejak dulu NU dan Muhammadiyah mempunyai peran yang sangat penting dalam menyuarakan perdamaian,” jelas dia.
BACA JUGA:Hari ke-4 Pemulangan Sudah 11.588 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Air
Sebagai informasi, Human Fraternity Award, adalah sebuah penghargaan terbaru, baru dimulai tahun 2019.
Award ini diadakan, dalam konteks kunjungan Paus Fransiskus ke Uni Emirat Arab (UEA), ketika mengadakan konferensi International Religion for Peace.
Ini pertama kalinya seorang Paus berkunjung ke semenanjung Arab. Paus pernah berkunjung ke Mesir dan Irak, tetapi semenanjung Arab, baru pertama kali terjadi pada tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: