Brigadir Joshua Tewas Selepas Tawa Singkat dengan Ajudan, Kapan Sambo Diperiksa? Anam: Minggu Depan Kami Jawab

Brigadir Joshua Tewas Selepas Tawa Singkat dengan Ajudan, Kapan Sambo Diperiksa? Anam: Minggu Depan Kami Jawab

Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam memaparkan kronologi kematian Brigadir J -Ilustrasi: Syaiful Amri -disway.id

Nah ketika disingung kapan Sambo diperiksa Anom mengatakan untuk pertanyaan pemeriksaan Sambo disimpan dahulu. "Untuk pemeriksaan Pak Sambo, disimpan nanti ketika kami periksa pak Sambo. Saya ngak akan jawab," terangnya.  

BACA JUGA:Apa Dampak Autopsi Ulang Brigadir J? Ini Penjelasan YLBH-MKR

Sebelumnya, dugaan bahwa Brigadir J tewas di suatu tempat antara Magelang hingga Jakarta dikemukakan oleh pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin mendasarkan dugaannya pada keadaan bahwa pada Jumat pukul 10.00 WIB.

Brigadir Joshua (Brigadir J) masih memberi kabar kepada keluarganya bahwa ia mengawal atasan di Magelang pukul 17.00 WIB.

Sementara itu, Dokter Spesialis Forensik Nasib Mangoloi Situmorang menilai kasus Brigadir Joshua cukup unik. Sebab, ekshumasi atau penggalian kubur dilakukan setelah dilakukan otopsi.

“Beruntung sekali, jenazah (Brigadir Joshua) diformalin artinya ada proses pengawetan. Sehingga proses pembusukan diperlambat,” ungkap Nasib dikutip Disway.id dari wawancara bersama Kompas TV Live, Rabu 27 Juli 2022.

BACA JUGA:Kuku Brigadir J Diduga Dicopot, Komnas HAM Ungkap Pengakuan Keluarga  

Ya, pemberian formalin itu memperlambat proses pembusukan yang diharapkan luka-luka dalam tubuh jenazah Brigadir Joshua untuk diamati dengan jelas. 

Namun proses autopsi ulang lebih rumit dibanding otopsi pertama karena kondisi jenazah itu sendiri. Perbedaanya, autopsi awal dalam keadaan segar. “Kalau pertama organnya masih fresh,” jelasnya.

Organ di tubuh masih terlihat apakah itu luka akibat benda yang mengenainya termasuk melihat arah peluru. 

“Kalau masih baru, kita bisa mengikuti arah pelurunya. Kalau ada lima (tembakan) kita bisa tahu peluru mana yang mematikan,” sambung dia.

Namun jika sudah diautopsi pertama, kemudian diautopsi lagi, bisa jadi organ sudah tidak tersusun rapi. “Dan untuk mencari arah proyektil (peluru) akan lebih rumit,” jelasnya. 

Maka diperlukan ketelitian dan kehati-hatian bagi para ahli yang melakukan pemeriksaan setiap organ harus satu persatu dengan lebih detail.

Sementara itu jenazah Brigadir J telah dimakamkan secara kedinasan dan disaksikan pihak keluarga di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, hari ini, Rabu, 27 Juli 2022.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: