Lembaga Ilmiah Sebut Kucing Sebagai 'Spesies Asing Invasif', Gegara Sering Buat Onar?

Lembaga Ilmiah Sebut Kucing Sebagai 'Spesies Asing Invasif', Gegara Sering Buat Onar?

ilustrasi kucing-ist-internet

JAKARTA, DISWAY.ID - Lembaga ilmiah Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia (PASIFIC) telah secara resmi mengklasifikasikan kucing sebagai "spesies asing invasif".

Studi yang dipimpin oleh ahli biologi PASIFIC Wojciech Solarz, menemukan bahwa kerusakan yang disebabkan kucing dalam hal perburuan dan pembunuhan burung dan satwa liar lainnya cukup menjadi pembenaran dalam menganggap hewan tersebut invasif.

Spesies "Felis catus", atau dikenal sebagai kucing rumah, dimasukkan ke dalam database nasional yang didukung oleh Institut Konservasi Alam akademi - yang menampung 1.786 spesies lain dan para ilmuwan tidak ada yang keberatan untuk itu.

BACA JUGA:Istri Bos Google Bantah Selingkuh dengan Elon Musk, Sergey Brin Tarik Investasi dari Tesla

BACA JUGA:Kapolda Metro Jaya Dituding Gagal Bongkar Tewasnya Brigadir J, KP3: Anggota Saja Bisa jadi Korban

Akan tetapi publik dilaporkan menanggapi data baru tersebut dengan sangat tidak setuju.

Ilmuwan itu mengatakan bahwa publik mungkin menjadi kesal dengan tuduhan palsu bahwa lembaga itu mendorong untuk menidurkan kucing liar.

Kucing “100 persen” memenuhi semua kriteria untuk masuk dalam daftar spesies invasif, Solarz berpendapat, karena dampak berbahaya hewan terhadap keanekaragaman hayati.

Dalam sebuah penampilan di TVN penyiar independen, Solarz menyebutkan bahwa kucing membunuh 140 juta burung di Polandia setiap tahun.

BACA JUGA:Terungkap Ada Video Aktivitas Putri Candrawathi dan Brigadir J, Komnas HAM Pastikan Panggil Istri Ferdy Sambo

BACA JUGA:Alasan Tegas KP3 Desak Irjen Fadil Imran Mundur dari Kapolda Metro, Kasus Kematian Brigadir J Masih Misterius

Lembaga tersebut membahas kontroversi di situs webnya bulan lalu, menekankan penentangan akademi terhadap kekejaman terhadap hewan.

Selain itu, lembaga tersebut menekankan bahwa itu hanya merekomendasikan agar pemilik kucing membatasi jumlah waktu yang dihabiskan hewan peliharaan mereka di luar selama musim kawin.

Presiden dan pendiri Alley Cat Allies yang berbasis di Bethesda, Maryland yakni Becky Robinson menanggapi hasil penelitian itu dengan skeptis bahwa bagian lain dunia, seperti Australia dan Selandia Baru, menang 'tidak melanjutkan upaya untuk menyingkirkan kucing'.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait