Alasan Tegas KP3 Desak Irjen Fadil Imran Mundur dari Kapolda Metro, Kasus Kematian Brigadir J Masih Misterius

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran dinilai gagal mengungkap misteri tewasnya Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Desakan tersebut datang dari Komite Pendukung Presisi Polri (KP3), yang menyebut lamban penanganan peristiwa berdarah polisi tembak polisi yang melibatkan Brigadir J dengan Bharada E.

Hingga detik ini, baku tembak yang menewaskan Brigadir J belum dapat diketahui motif sebenarnya, apa yang terjadi.

BACA JUGA:1 Muharram 2022 Jatuh Tanggal Berapa? Simak Doa Mustajab di Akhir dan Awal Tahun Baru Islam

Dari beberapa pernyataan polisi pada 11 Juli 2022 lalu, Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Bahkan, polisi menyebut, istri Ferdy Sambo telah membuat laporan atas kasus pelecehan pada 9 Juli 2022, setelah tewasnya Brigadir J.

Namun kematian Brigadir J dinilai publik banyak kejanggalan, terutama pihak keluarga menemukan adanya luka-luka yang diduga bekas penganiayaan.

Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir J akhirnya membuat laporan atas dugaan pembunuhan berencana pada 18 Juli 2022 di Bareskrim Polri.

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Akan Hapus Biaya BBNKB dan PKB Mulai 1 Agustus hingga 31 Desember 2022

Seiring waktu, kasus polisi tembak polisi yang sedari awal ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan, akhirnya dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

Sejumlah saksi telah diperiksa polisi, termasuk di antaranya istri Ferdy Sambo, Bharada E yang terlibat baku tembak dengan Brigadir J.

Bahkan kedua saksi kunci tersebut disebut telah meminta perlindungan kepada LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban).

Justru kini bola liar bergulir mengarah kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.

BACA JUGA:Mengenaskan... Pekerja 55 Tahun Tewas Usai Ditabrak Baling-baling Kapal di Pulau Brani

Sumber: