Nuklir Iran Siap Ratakan New York Jika Amerika Bertingkah, Bangun Fasilitas Dibawah Pegunungan

Nuklir Iran Siap Ratakan New York Jika Amerika Bertingkah, Bangun Fasilitas Dibawah Pegunungan

Pihak Iran mengungkapkan bahwa nuklirnya siap ratakan New York jika Amerika mulai bertingkah. -twitter@IraqiSecurity-

JAKARTA, DISWAY.ID – Pihak Iran mengungkapkan bahwa nuklirnya siap ratakan New York jika Amerika mulai bertingkah.

Hulu ledak nuklir tersebut akan di sematkan pada rudal Emad yang merupakan rudal jarak jauh dan mampu melesat hingga ke New York.

Ben Sabti yang merupakan seorang pakar Iran, menuliskan di akun Twitternya bahwa Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) akan memproduksi hulu ledak nuklir untuk rudal.

Iran dapat segera kembali ke mengerahkan Emad dan membuat bom atom jika fasilitas Natanz diserang.

BACA JUGA:Kenapa Ronaldo Tinggal Laga vs Rayo Vallecano Terjawab, Manchester United Bereaksi Tegas!

BACA JUGA:Pengacara Sebut Bharada E Pahlawan Penyelamat, Kenapa Keluarganya Menghilang?

Menurut Iran International, sebuah video yang berdar mengungkapkan bahwa rudal balistik Iran memiliki kemampuan 'mengubah New York menjadi reruntuhan neraka'.

Selain itu juga diungkapkan bahwa Fasilitas nuklir Fordow dubanggun di bawh semuah peggunungan yang dapat melindungi dari serangan rudal penghancur parit, bahkan dari serangan nuklir sekalipun.

Iran mengatakan bahwa mereka tetap 'optimis' tentang kemungkinan kembali kesepakatan nuklir 2015 setelah Uni Eropa.

Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Nasser Kanani mengatakan bahwa pihaknya optimis bahwa program tersebut akan segera terwujud.

BACA JUGA:Karena Lapor Dugaan Pembunuhan Berencana, Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Diperiksa Penyidik Bareskrim

BACA JUGA:Jerinx SID Bebas dari Penjara Hari Ini Setelah Ajukan Permohonan Cuti Bersyarat

Pihak Uni Eropa juga berusaha untuk mengajak Amerika dalam upaya mencabut sanksi terhadap Iran, dengan persyaratan Teheran akan berkomitmen dalam pengembangan nuklirnya.

Kanani menambahkan bahwa pihak Iran telah hati-hati meninjau teks perjanjian nuklir dan mengemukakan pandangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: