Serius Tangani Wabah Cacar Monyet, IDI Bentuk Satgas Khusus: Diharapkan Dapat..
Hasil penelitian terbaru virus cacar monyet mempu bermutasi dengan cepat.-freepik-
JAKARTA, DISWAY.ID - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kini telah membentuk Satgas khusus untuk menangani kasus Cacar Monyet.
Hal itu diharapkan ke depannya dapat mampu mencegah penularan wabah tersebut di seluruh wilayah Indonesia.
Ketua Satgas Monkeypox PB IDI dr. Hanny Nilasari ingin memastikan Indonesia bisa cepat mendeteksi dan mencegah kasus cacar monyet.
BACA JUGA:KPU Kedatangan 8 Partai Politik Untuk Mendaftar Besok
BACA JUGA:Bharada E jadi Tersangka Pembunuhan, Kenapa Kuasa Hukum Sebut Dia Pahlawan? Begini Pengakuannya...
Dengan adanya langkah itu, kemampuan dokter dan fasilitas kesehatan tidak diragukan lagi apabila kasus cacar monyet memang benar ada di Indonesia.
Dr Hanny selangkah demi selangkah berniat ingin membuat Satgas monkeypox atau cacar monyet hingga hepatitis akut.
Satgas yang dibentuk itu juga dipastikan bakal berisi dari anggota organisasi profesi IDI.
"Kami akan membuat Satgas yang berisikan anggota organisasi profesi IDI. Ini diharapkan dapat mengantisipasi penyakit pandemi maupun endemic. Termasuk juga penyakit hepatitis akut dan cacar monyet," kata dr Hanny Nilasari, dikutip dari laman PMJ News.
BACA JUGA:Peredaran Rokok Ilegal Kota Bekasi Tertinggi di Jawa Barat, Dikirim dari Jawa Tengah dan Jawa Barat
BACA JUGA:Harga Tiket Pesawat Melambung Membuat Bus Malam Antar Kota Diserbu Penumpang
Pihak IDI ingin berkerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan juga beberapa organisasi profesi lainnya untuk menghadapi cacar monyet.
Kolaborasi yang dimaksud yakni ada Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI).
tak hanya itu saja, Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI dan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS Patklin) juga ikut dalam kolaborasi itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: