Drama Si Penembak Jitu
Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu menjadi saksi kunci kematian Brigadir J.-Ilustras: Syaiful Amri/Disway.id-disway.id
Apa benar Glock 17 punya Bharada E? yang pasti senjata itu bukan senjata sembarangan. “Harganya sekelas mobil,” timpalnya.
Syamsul yakin Bharada E akan mengurai semua fakta peristiwa berdarah itu dengan jujur, dan detail. “Karena serapi apapun skenario kejahatan ditutupi, suatu saat tercium juga,” ujar Syamsul.
Jika dilihat siapa di balik Brigadir E, cukup masuk akal karena dia seorang sopir ‘bos’ Satgassus Merah Putih.
Satgassus merupakan Satuan tugas di bawah kendali Irjen Pol Ferdy Sambo sosok yang belakangan dicopot dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri usai diperiksa Bareskrim.
BACA JUGA:Dugaan Baru! Komnas HAM Curiga Jika Penembak Brigadir J Bukan Bharada E, Lantas Siapa?
Tujuan Sambo dicopot tentu sudah jelas. Manfaatnya memperlancar gerakan Bareskrim Polri.
Terutama dalam menyidik kasus berdarah di rumah dinas Sambo Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan yang kabarnya menyebabkan PC masih trauma.
“Peristiwa Duren Tiga memang bukan peristiwa biasa. Sampai akhirnya Kapolri memutus perwira tinggi sampai Tamtama dinonaktifkan agar tidak menghambat penyidikan,” kata Syamsul.
Sayangnya surat telegram Kapolri belum bisa menimbulkan efek jera. Karena dinilai masih setengah hati.
BACA JUGA:‘Serial’ Polisi Tembak Polisi Bikin Jokowi dan Dahlan Iskan Penasaran, Endingnya Itu Lho Ditunggu!
“Saya usul mereka yang suka bicara bohong di hadapan publik dicopot saja dari jabatannya. Malu, masa Polisi bohong,” tandas Syamsul.
Psikologi masyarakat, kata Syamsul, tetap tidak percaya dengan Polri meski sedikit diobati dengan TR yang beredar.
Pasalnya polisi sukses membuat publik bingung dengan perkara. Itu pangkal kekecewaannya. Belakangan penyampai informasi di tubuh Polri kerap blunder.
Penjelasan Humas Mabes Polri dan Polda Metro Jaya tak sinkron dan kerap memunculkan keanehan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: