Pernyataan Putri Candrawathi yang Ini jadi Sorotan, Dianalisis: Buka Topengnya Sendiri

Pernyataan Putri Candrawathi yang Ini jadi Sorotan, Dianalisis: Buka Topengnya Sendiri

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi -Dok Instagram Ketua Umum Bhayangkari.-

JAKARTA, DISWAY.ID-Pernyataan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ketika pertama kali muncul di hadapan media menjadi sorotan. 

Putri Candrawathi muncul pertama kali di Mako Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis Kota Depok pada Minggu 7 Agustus 2022 lalu hendak menemui suaminya Ferdy Sambo yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat. 

Ketika itu, PC atau Putri Candrawathi didampingi pengacara dan membuat pernyataan di hadapan media. Saat itu dengan mata sembab PC mengatakan:

"Saya Putri bersama anak-anak Saya memercayai dan tulus mencintai suami saya Saya mohon doa, biar kami sekeluarga dapat menjalani masa yang sulit ini Saya ikhlas memaafkan segala perbuatan yang kami dan keluarga alami (lalu menangis)".

BACA JUGA:Ferdy Sambo Dilaporkan ke Bareskrim Oleh Sosok Ini, Putri Candrawathi Ikut 'Terseret'

BACA JUGA:Gerak-Gerik Putri Candrawathi di Kamar Brigadir J dan Laporan Squad Hingga Sambo Marah

Pernyataan inilah yang menjadi sorotan dan dianalisis bahwa PC bukanlah korban kekerasan seksual.  Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan bahwa kalimat tersebut sama dengan PC membuka 'topengnya' sendiri. 

"Kita sudah pernah bahas kalimat pertama PC di depan Mako Brimob. Kalimat itu membuka topengnya sendiri bahwa dia bukan korban. Dia tidak punya mindset korban," ujar Reza, Kamis 25 Agustus 2022 malam. 

Saat kemunculan pertama di Mako Brimob seusai kematian Brigadir J, Putri dengan gamblang memperkenalkan diri kepada media dengan menyampaikan "Saya Putri bersama anak-anak".

Reza saat itu menilai pemunculan Putri itu problematik, sebab sejak awal istri Ferdy Sambo disebut sebagai terduga korban pelecehan seksual yang seharusnya mendapat pelindungan berupa keharusan untuk merahasiakan identitasnya.  "Itu ketentuan dalam UU TPKS (Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, red)," sebut pria yang pernah mengajar di STIK/PTIK itu.

BACA JUGA:Putri Candrawathi di Lantai 3 Bersama Ferdy Sambo Sebelum Eksekusi Brigadir J, Ikut Bikin Skenario Pembunuhan?

Reza Indragiri lantas mengajak untuk menyimak kalimat kedua Putri: "Saya percaya dan tulus mencintai suami saya". "PC tidak pakai 'kami'. Jadi, konteks kalimat kedua itu benar-benar tentang relasi PC dan FS sebagai pasutri," ucap penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu. 

Dalam analisisnya kata Reza,  kalimat kedua itu seolah merupakan cara Putri mengoreksi sesuatu yang salah. Seolah, katanya, telah ada sesuatu yang tidak pada tempatnya sehingga PC merasa harus memberikan pelurusan terhadap kekeliruan itu.

PC menyelami perasaan FS, dan lewat kalimat keduanya itulah dia 'menjawab' pertanyaan yang seakan dilontarkan FS," ujar Reza Indragiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com