Sambo Tanya Brigadir J: Kenapa Kamu Tega Berbuat Kurang Ajar ke Ibu?

Sambo Tanya Brigadir J: Kenapa Kamu Tega Berbuat Kurang Ajar ke Ibu?

Detik-detik Brigadir J diesekusi oleh Ferdy Sambo dan Bharada E di rumah dinas Duren Tiga. Brigadir J sempat mengatakan, 'Eh, ada apa ini?' sesaat sebelum ditembak.--Tangkapan layar/YouTube Polri TV

Sebab, menurut dia, saat di rumah Magelang masih ada asisten rumah tangga Ferdy Sambo yakni Kuat Ma'ruf dan Susi.

Dengan demikian kecil kemungkinan terjadi peristiwa dugaan pelecehan seksual atau kekerasan seksual di Magelang.

"Kalaupun terjadi peristiwa kan si ibu PC masih bisa teriak," ujarnya.

Selain itu, dalam konteks relasi kuasa tidak terpenuhi karena J adalah anak buah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Sedangkan Putri Candrawathi merupakan istri Sambo yang merupakan atasannya langsung.

BACA JUGA:Lebih Murah dari Pertalite, SPBU Vivo Diserbu Pembeli, Cek Harga Lengkap BBM Hari Ini

"Ini dua hal yang biasanya terpenuhi dalam kasus kekerasan seksual, pertama relasi kuasa, kedua pelaku memastikan tidak ada saksi," ujar Edwin.

Kejanggalan juga terlihat dari perilaku Putri Candrawathi yang terkesan masih mencari keberadaan Brigadir J.

"Bahwa PC masih bertanya kepada RR ketika itu di mana Josua. Jadi agak aneh orang yang melakukan kekerasan seksual tapi korban masih tanya di mana Joshua," ujarnya.

"Dan kemudian Yosua dihadapkan ke ibu PC hari itu di tanggal 7 di Magelang itu di kamar, dan itu kan juga aneh seorang korban mau bertemu dengan pelaku kekerasan seksualnya, apalagi misalnya pemerkosaan atau pencabulan," sambung Edwin.


Komnas HAM maklumi perbedaan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J tersebut.--TV Polri

BACA JUGA:Baru Terungkap di Duren Tiga, Ada Sosok Brigadir R, Saksi Penting Sambo Gunakan Glock 26?

Edwin menerangkan, Putri Candrawathi juga masih bertemu dengan Brigadir J di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo, Jalan Saguling III dan Duren Tiga, Jakarta Selatan

"Yang lain itu Yosua sejak tanggal 7 sampai tanggal 8 sejak dari Magelang sampai Jakarta masih satu rumah dengan PC. Ya kan? Korban yang punya lebih kuasa masih bisa tinggal satu rumah dengan terduga pelaku. Ini juga ganjil janggal. Lain lagi J masih dibawa oleh ibu PC ke rumah Saguling. Kan dari Magelang ke rumah Saguling," ujar dia.

Edwin mengatakan, semua kejanggalan tergambar dalam rekonstruksi kasus yang digelar oleh Tim Khusus Polri. LPSK, Komnas HAM, dan Kompolnas turut mengawasi jalannya rekonstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: