6 Political Brief 2024: Kasad Dudung Jadi Sasaran Serangan?

6 Political Brief 2024: Kasad Dudung Jadi Sasaran Serangan?

Kepala Staf TNI AD Jenderal Dr. Dudung Abdurachman-Ilustrasi: Syaiful Amri-Disway.id

JAKARTA, DISWAY.ID - Kepala Staf TNI AD Jenderal Dr. Dudung Abdurachman jadi sasaran serangan jaringan oposisi dan HTI, FPI, Wahabi. Ini karena sikap tegas terhadap kelompok intoleran dan ekstrem. 

Setelah gagal dibenturkan dengan Panglima TNI, saat ini sedang dilancarkan black campaign dan false narrative.

Demikian informasi yang beredar terkait dinamika politik yang terjadi menjelang Pilpres 2024. Berikut ini ada enam poin isu yang beredar terkait enam political brief 2024.

BACA JUGA:7 Political Brief 2024 Bocor?

1. Tujuan utama dari serangan adalah mencegah KASAD jadi Panglima atau jabatan strategis lainnya. Karena sangat dikhawatirkan jika Kasad di 2024 memiliki posisi strategis. Sebab politik identitas yang akan diangkat kelompok oposisi akan mendapat perlawanan serius.

2. Komentar EK terhadap video ustadzah keluarga pesantren Lirboyo tentang konsep surga dijadikan peluang untuk menyerang balik EK. Isu yang beredar serangan dilakukan oleh timses AB dan MI. 

Sasaran utama serangan yakni.

  1. Membungkam EK sebagai influencer.
  2. Pecah koalisi NU dan kelompok nasionalis.
  3. Ciderai elektabilitas GP sebagai kandidat 2024.

BACA JUGA:TNI AD Maafkan Ucapan 'Pedas' Effendi Simbolon, KASAD Dudung: Manusia Tidak Sempurna

3. Putusan MA tentang peluang mantan presiden jadi cawapres punya resonansi politik: 

a. MI merasa peluang sebagai cawapres PS terancam sehingga minta timses suarakan ketidaklayakan Jkw sebagai cawapres. 

b. Isu pasangan PS dan Jkw dianggap mengubah peta dan ciptakan uneven playing field bagi capres lain khususnya AB dan PM. 

c. Jaringan bisnis dan internasional yg sedang digarap JK dan SP untuk 2024 berpotensi berpindah haluan.

BACA JUGA:KASAD Dudung Beberkan Isu Perselisihannya dengan Jenderal Andika Perkasa: Itu Biasa

4. Sambutan publik pada kunjungan Jkw di sejumlah daerah yang mendapat sambutan rakyat dan dipublikasikan luas membuat aksi penolakan kenaikan BBM bersubsidi kehilangan klaim sebagai gerakan rakyat dan semakin terlihat sebagai aksi dari oposisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait