Cerita Penjual Dawet Kanjuruhan Bikin Aremania Meradang, ‘Wes Ngombe Kabeh’

Cerita Penjual Dawet Kanjuruhan Bikin Aremania Meradang, ‘Wes Ngombe Kabeh’

Pihak TGIPF temukan rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan di hapus bak kasus Ferdy Sambo, TGIPF temukan rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan di hapus, TGIPF temukan rekaman CCTV, penghapus rekaman cctv kanjuruhan, rekaman cctv kanjuruhan, berita aktual, Berita-Tangkapan layar-Instagram

JAKARTA, DISWAY.ID –  Tersebar di media sosial cerita penjual dawet Kanjuruhan bikin Aremania meradang.

Bagaimana tidak pasalnya suara yang terdengar seperti suara seorang wanita tersebut mengungkapkan bahwa banyak penonton saat pertandingan Arema vs Persebaya di stadion Kanjuruhan pada mabuk semua.

Selain itu dalam cerita penjual dawet Kanjuruhan tersebut juga mengatakan bahwa salah satu Polisi di pukul kepalanya oleh penonton yang dalam kondisi mabuk kala terjadinya tragedy Kanjuruhan Malang.

Tak hanya itu cerita penjual dawet Kanjuruhan juga mengatakan bahwa para korban banyak yang beraroma alcohol sehinggan mengesankan bahwa para Aremania pada mabuk sebelum menyaksikan pertandingan tersebut.

BACA JUGA:Penjual Dawet Kanjuruhan di Buru Polisi, ‘Kepala Polisi Ada yang Mukul’

BACA JUGA:Viral Ferdy Sambo Meringis di Kerumunan Wartawan, Berkas Perkara Pembunuhan Brigadir J Sampai di Pengadilan

Padagang dawet tersebut mengatakan bahwa dia menjual es dawet di luar pintu 3 Stadion Kanjuruhan.

“Saat kerusahan itu, ada anak kecil yang terjepit di pintu 3, anak itu ditolong oleh Polisi, pak Arip namanya, orang Batu, Polisi Batu. Si pak Arip ini nolong tapi dipukuli kepalanya dan kemudia saya selamatkan ke dalam warung dawet,” ungkap suara tersebut.

Penjual Dawet tersebut juga mengatakan bahwa kemudian menolong Polisi tersebut dengan cara mengamankan ke warungnya.

BACA JUGA:Airlangga Hartarto dan Puan Maharani Bocorkan Strategi Hadapi Pemilu 2024

BACA JUGA:KPK Segera Panggil Kembali 5 Saksi Kasus Lukas Enembe Setelah Sempat Mangkir

Selain itu juga mengatakan bahwa banyak penonton yang menyaksikan pertandingan tersebut meminum mimuman keras dan dalam kondisi mabuk.

“Polisi membawa anak itu, menolong anak itu, tapi suporte wes ngombe kabeh (sudah minum semua), yang meninggal itu banyak yang berbau alcohol,” tambahnya.

Penjual dawet tersebut juga mengakui bahwa dirinya ikut membantu korban yang tewas dalam tragedy Kanjuruhan dan menyebutkan bahwa banyak dari mereka yang beraromakan alkohol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: