Jembatan Krimea Diserang Bikin Putin Meradang, Penggunaan Nuklir Didepan Mata

Jembatan Krimea Diserang Bikin Putin Meradang, Penggunaan Nuklir Didepan Mata

Jembatan Krimea diserang bikin Putin meradang dan penggunaan nuklir makin santer serta mengatakan bahwa Ukraina lancarkan serangan teroris. -twitter@TxtdariHI-

JAKARTA, DISWAY.ID – Jembatan Krimea diserang bikin Putin meradang dan penggunaan nuklir didepan mata serta mengatakan bahwa Ukraina lancarkan serangan teroris.

Atas serangan terhadap jembatan Krimea yang merupakan jempatan menghubungkan antara Rusia dengan Krimea pada Sabtu 8 Oktober lalu membuat jembatan ini tidak dapat dipergunakan untuk sementara waktu.

Dua jembatan yang terdiri dari jembatan untuk mobil sepanjang 16.9 km dan kereta sepanjang 18.1 km putus akibat rangkaian serangan tersebut.

Serangan terhadap jembatan Krimea merupakan ledakan dengan menggunakan bom mobil.

BACA JUGA:Heboh Rekaman CCTV Diduga Lesti Kejora Usai Alami KDRT, Gerak-geriknya Gendong Baby L Disorot

BACA JUGA:Chef Devina Hermawan Bagikan Resep Masak Oseng Tahu Telur, Dijamin Bikin Ketagihan!

Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina telah melakukan serangan teroris dan penggunaan nuklir didepan mata.

Akibat serangan tersebut, Putin segera melakukan pertemuan dengan dewan keamanan Rusia ditengah seruan serangan balasan.

Ledakan atas jembatan yang berada di selat Selat Kerch dan merupakan rute pasokan utama bagi pasukan Moskow di Ukraina selatan sontak menjadi kabar yang mengembirakan bagi pihak Ukraina.

"Tidak diragukan lagi, ini adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting," kata Putin.

BACA JUGA:10 Quotes Hari Kesehatan Mental Sedunia dalam Bahasa Inggris dan Artinya, Cocok Jadi Caption IG

BACA JUGA:Buaya Ganas Lahap Kaki dan Tangan Pria Ini Usai Nekat Lompat ke Sungai Demi Hindari Kejaran Gajah Liar

"Serangan ini dirancang dan dilakukan atas perintah khusus oleh pihak Ukraina,” tambah Pitin.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Dmitry Medvedev mengatakan menjelang pertemuan Senin bahwa Rusia harus menemukan teroris yang bertanggung jawab atas serangan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: