Presiden Jokowi: Gaya Hidup Urusan Kecil-kecil, Tapi Bisa Ganggu Kepercayaan Terhadap Polisi

Presiden Jokowi: Gaya Hidup Urusan Kecil-kecil, Tapi Bisa Ganggu Kepercayaan Terhadap Polisi

Jokowi Imbau Polisi untuk Hidup Sederhana-Tangkapan Layar/Youtube/Setpres -Disway.id

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang pandai dalam menuntaskan masalah, apalagi cuma sekadar mengobok-obok Polri. Caranya pun sederhana, cukup memanggil 559 petinggi Polri, endingnya bikin malu Korps Bhayangkara itu.   

BACA JUGA:Termasuk Irjen Teddy, Total Ada 11 Tersangka di Kasus Narkoba yang Menyeret 5 Oknum Polisi

BACA JUGA:Nama 7 Tahanan Polsek Jatiasih Bekasi yang Kabur

Porli hari ini mendapat tamparan keras. Satu jenderal kena sikat sebelum masuk Istana Negara. Dia adalah Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Teddy Minahasa Putra. Mantan Kapolda Sumatera Barat itu ditangkap sebelum masuk Istana. Eks Wakapolda Lampung kabarnya kedapatan menjual narkoba ke salah satu perempuan pengelola klub malam di Jakarta.

Proses pemanggilan polisi masuk istana juga sederhana. Mereka tak perlu bawa tongkat komando, tak perlu pakai topi, cukup bawa pulpen dan kertas. Jokowi juga tak butuh setiap kapolda atau kapolres datang dengan menggunakan kendaraan pribadi atau dinas. Cukup pakai bus, tanpa ada pengawalan, apalagi ajudan. Menariknya setiap kapolda dilarang membawa ponsel.

Sebanyak 559 polisi itu terdiri dari 24 orang pejabat utama Mabes Polri (3 orang diwakili karena keluar negeri), 33 orang kapolda (satu orang diwakili karena ada kegiatan) serta 490 kapolrestabes, kapolresta dan kapolres jajaran.

Para pejabat polisi itu diminta mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL) tanpa dilengkapi topi dan tanpa membawa tongkat, mereka juga dilarang membawa ponsel. Mereka hanya boleh membawa buku catatan dan pulpen serta tidak boleh mengajak ajudan atau yang sering disebut ADC (Aide de Camp).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: