Fakta Jakarta Islamic Center yang Terbakar, Dulunya Jadi Tempat Prostiutusi Terbesar di Asia Tenggara
Masjid Jakarta Islamic Center, dulunya merupakan tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara-Instagram/ @mosquedaily-Instagram/ @mosquedaily
Lokres tersebut awalnya dibangun untuk membina pekerja seks di Jakarta yang kebanyakan berasal dari Pasar Senen, Kramat, dan Pejompongan.
Namun, alih-alih jadi tempat pembinaan, lokasi berkumpulnya para pekerja seks di sana malah menjadi lahan basah bagi sejumlah muncikari untuk membujuk para pekerja seks kembali bekerja sebagai wanita penghibur.
BACA JUGA:Penumpang Teriak Ketakutan Setelah Melihat Adanya Ular Masuk di Dalam Pesawat
BACA JUGA:Jangan Panik! Penggunaan Obat Parasetamol Masih Diperbolehkan, Begini Penjelasan IDAI
Situasi tersebut membuat gerah masyarakat sekitar, hingga akhirnya di masa kepemimpinan Sutiyoso sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia membentuk tim kajian pembongkaran.
Hal tersebut berujung pada penutupan lokasi ini.
Kramat Tunggak secara resmi ditutup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 31 Desember 1999.
Setelah Kramat Tunggak ditutup, tempat tersebut tak serta merta diputuskan menjadi Islamic Center.
Dikutip dari situs resminya, sempat muncul pula sejumlah gagasan, seperti membangun pusat perbelanjaan (mal), perkantoran, dan lainnya, di lahan tersebut.
Namun, Sutiyoso memiliki ide membangun Islamic Center.
Salah satunya untuk menyatukan kelompok-kelompok yang berbeda.
Setelah konsultasi terus-menerus dengan masyarakat, ulama, hingga praktisi, JIC pun diresmikan oleh Sutiyoso pada 4 Maret 2003.
BACA JUGA:Buruan Siapkan CV, BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Ada 22 Posisi yang Dibutuhkan
Mahakarya dari Arsitek "Seribu Masjid"
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: