Indonesia Gawat Darurat, Menkes Sebut Kasus Gagal Ginjal Akut Melonjak Tajam: Awalnya Nggak Pernah Tinggi

Indonesia Gawat Darurat, Menkes Sebut Kasus Gagal Ginjal Akut Melonjak Tajam: Awalnya Nggak Pernah Tinggi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut penderota gagal ginjal akut melonjak tajam. Angka kematiannya pun besar.--

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, kasus gagal ginjal akut pada anak awalnya hanya ditemukan maksimal 2 kasus.

Akan tetapi, kata Menkes, kasus gagal ginjal akut yang kebanyakan diderita balita semakin melonjak sejak bulan Agustus 2022.

Kementerian Kesehatan telah melakukan penilitian dan mencatat sebanyak 241 kasus gagal ginjal akut dari 22 provinsi di Indonesia.

Budi menyebutkan bahwa kasus tersebut merupakan hasil rekapitulasi dari bulan Januari sampai dengan Oktober 2022.

Selama 10 bulan itu, Budi menyampaikan bahwa kasus tersebut mulai melonjak pada bulan Agustus 2022.

"Ini terjadi pengikatan mulai bulan Agustus. Jadi gagal ginjal akut ini normal, sering terjadi tapi jumlahnya kecil, perbulan tuh cuma 1 atau 2, jadi enggak pernah tinggi," kata Budi.

Lonjakan serangan gagal ginjal akut di bulan Agustus 2022 tercatat sebanyak 36 kasus ditemukan, dan membuat Kemenkes bertindak cepat.

Budi mengatakan, tindakan yang dilakukan adalah melakukan penilitian dan mencari tahu penyebab gagal ginjal akut pada anak.

"Nah kita mulai lihat ada lonjakan itu di bulan Agustus, naik sekitar 36 kasus. Sehingga begitu ada kenaikan kita mulai lakukan penelitian, penyebabnya apa," jelas Budi.

"Di bulan September melihat data ini, Kemenkes melakukan penelitian penyebabnya apa," lanjutnya.

Setelah mendapatkan hasilnya, ditemukan bahwa penderita gagal ginjal akut banyak dialami oleh balita usia 5 tahun ke bawah.

"Pertama kita lihat kejadian ini banyak menyerang terutama balita dibawah 5 tahun," jelas Budi.

Budi mengatakan, gejala awal yang dialami para korban bermacam-macam, mulai dari demam hingga paling parah sulit buang air kecil.

"Selanjutnya kita lihat gejala klinisnya apa? Dimulai dari demam, kehilangan nafsu makan dari bayi-bayi ini," sambungnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads