bannerdiswayaward

Dompet Dhuafa Resmikan Satu-satunya Masjid di Desa Gajah Ponorogo: 'Berawal dari 2 Orang Penduduk'

Dompet Dhuafa Resmikan Satu-satunya Masjid di Desa Gajah Ponorogo: 'Berawal dari 2 Orang Penduduk'

Dompet Dhuafa resmikan wakaf Masjid Baitul Rohman di Desa Gajah, Kabupaten Ponorogo-Foto/Dimas/Disway.id-

BACA JUGA:Dompet Dhuafa Bersama DD Volunteer Ajak 200 Anak Yatim Eduwisata ke Ancol

"Semoga ini menjadi manfaat dan kebaikan-kebaikan para donatur dan Dompet Dhuafa menjadi kebajkan panjenengan semua," pungkasnya.

Menurut pengakuan salah seorang warga bernama Nurhadi (25), ia membeberkan bahwa dulunya warga di Desa Gajah ini merupakan korban gusuran efek dari bencana longsor yang pernah dialami di Dusun Jrakah pada 1995 silam.


Dulunya Masjid Baitul Rohman ini bentuknya hanya Musola dan tak layak pakai. Berkat bantuan Dompet Dhuafa akhirnya berdirilah masjid ini-Foto/Dok/Dompet Dhuafa-

Desa Gajah sendiri mulai didirikan sejak 1998, di mana awalnya didirikan oleh 2 orang hingga akhirnya kini berkembang menjadi 106 terdata sebagai warga Desa Gajah.

“Awalnya yang pindah kesini (Dusun Mbaglumbu) hanya 2 orang saja. Baru kemudian semua 32 KK (106 warga) menyusul hijrah kesini, ke tempat yang lebih tinggi.  Tadinya disini hanya hutan belantara, pohon-pohon besar. Dusun ini tidak berpenghuni, di ujung, atas, tingginya pun hampir setara dengan Gunung Lawu,” ungkap Nurhadi (25), salah satu tokoh keagamaan muda Dusun Mbaglumbu.

BACA JUGA:Dompet Dhuafa Distribusikan 29.000 Ekor Hewan Kurban ke Wilayah 3T

Mata pencaharian utama warga Mbaglumbu, mayoritas adalah mencari getah pinus, juga petani padi, kolang-kaling, jagung, dan singkong. Jika mencari kebutuhan sehari-hari, terdapat toko kecil di bawah bukit dan di pasar sekitar 20 km arah ke Trenggalek.

Nurhadi lanjut menjelaskan, “Tentu disini juga tidak ada listrik, jadi dulu cuma nyambung kabel kecil dari daerah Trenggalek terdekat. Listrik itu baru masuk, ada pembangunan tahun 2019. Sinyal juga tidak ada, cari sinyal harus ke bukit-bukit yang agak tinggi lagi”.

Pun, keadaan saat itu juga belum ada fasilitas ibadah seperti Musholla ataupun Masjid.

Kemudian pada tahun 2003, barulah warga mulai berinisiatif gotong royong membangun Musholla yang terbuat dari anyaman bambu berukuran 5×5 meter2 saja.

BACA JUGA:Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa Usung Tema #KolaborAksiBangunNegeri

“Saat itu belum ada Musholla, warga itu kalau solat berjamaah di rumah kami, termasuk jadi tempat anak-anak belajar mengaji. Lalu alhamdulillah, warga gotong royong bikin Musholla ukuran 5×5 m2 dari anyaman bambu, dan bapak saya, Pak Mismanto, diamanahkan sebagai Takmir Musholla disini.

"Namun, ya kalau solat jum’at tidak bisa, harus pindah ke daerah Bukit Gunung Gede, sekitar 2 kilometer ke Masjid terdekat dari sini,” aku Nurhadi.

Namun kini berkat bantuan Wakaf Dompet Dhuafa, sebuah bangunan masjid bernama Masjid Baitul Rohman telah didirikan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads