Komnas HAM Pertanyakan FIFA Tidak Merespon Tragedi Kanjuruhan, 'Ngakunya Tunduk Pada Penghargaan HAM'

Komnas HAM Pertanyakan FIFA Tidak Merespon Tragedi Kanjuruhan, 'Ngakunya Tunduk Pada Penghargaan HAM'

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam-Rafi Adhi Pratama-

"Kalau membuat orang mati 135 orang, atau banyak kekerasan di berbagai tempat, kebahagiaannya hilang. Oleh karenanya memang harus dipastikan profesional. Lisensi, sertifikasi, dan sebagainya menjadi tulang punggung untuk profesionalitas," tandasnya.

BACA JUGA:Link Video Wanita Kebaya Merah Tanpa Sensor Terus Dicari, Pemerannya Masih Jomblo? Umurnya Muda Banget

BACA JUGA:Investigasi Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 Molor 10 Bulan Karena Anggaran, Komisi V Sentil Kemenhub

Diketahui, Dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan 7 point pelanggaran HAM.

Berikut point-point pelanggaran HAM yang disebukan Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.

Soal kekuatan berlebihan penggunaan gas air mata

Proses penegakan hukum yang dilakukan belum mencakup keseluruhan pihak-pihak yang harusnya bertanggung jawab dalam pelaksanaan pertandingan dan kompetisi. 

BACA JUGA:Misteri Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 Gagal Dibongkar KNKT, Suara Pilot Tak Ada di CVR Kokpit Pesawat

BACA JUGA:Kodir Bersihkan Darah Brigadir J Memakai Serokan Kayu, Disemprot JPU Karena Cengengesan

Hak memperoleh keadilan

Bahwa saat ini proses penegakan hukum yang dilakukan belum mencakup keseluruhan pihak-pihak yang seharusnya bertanggungjawab dalam pelaksanaan pertandingan dan pelaksanaan kompetisi.

Dalam hal ini seharusnya aparat penegak hukum memastikan seluruh pihak di lapangan maupun pihak yang bertanggung jawab membuat aturan yang kemudian dilanggar harus juga dimintai pertanggungjawaban.

Hak untuk hidup

Kematian 135 orang merupakan pelanggaran hak untuk hidup, di mana hal tersebut dikarenakan adanya penggunaan gas air mata dan tata kelola kompetisi yang tidak baik.

BACA JUGA:Sandy Walsh, Jordy Amat, Shyane Pattinama sudah Dinaturalisasi, Direktur P3S: Birokrasi Berbelit-belit

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads