Warga Keluhkan Harga STB dan Sosialisasi Peralihan TV Digital yang Minim Informasi
Warga tak mengira harga STB mencapai Rp 200 ribu. Mereka menyayangkan sosialisasi yang minim tentang peralihan TV Digital, Jumat 4 November 2022. -Bambang Dwi Atmodjo/Disway.id-
JAKARTA, DISWAY.ID- Pengalihan TV Analog ke TV Digital memberikan keuntungan bagi pedagang elektronik Set Top Box (STB). Namun tidak demikian halnya dengan pembeli.
Beberapa pembeli merasa keberatan dengan harga yang ditetapkan pedagang STB. Salah satunya, Fadilah (41) mengatakan, harga yang ditetapkan pedagang rata-rata di atas Rp 200 ribu. Padahal, dia memperkirakan harga untuk satu STB hanya berkisar Rp 100 ribuan.
“Set Top Box ini harganya juga lumayan mahal ya, kasihan juga yang ekonominya menengah ke bawah, saya kira harga STB itu RP 100 ribu ya, tapi ternyata harganya di kisaran RP 200 ribu ke atas,” katanya.
BACA JUGA:Berikut Cara Ajukan Set Top Box Gratis Kominfo, Khusus Jabodetabek
Saat membeli set top box (STB) dia ditawari harga yang hanya bisa melihat Channel yang tersedia saja sampai bisa menampilkan tayangan Youtube dan film tapi ada syarat terkoneksi internet.
“Memang kalo yang di atas RP 200 ribu itu ada yang beda fungsinya, tadi saya tanya bisa terkoneksi Youtube dan bisa melihat film ya tapi disambung ke WIFI dan ada yang standar aja ya hanya bisa melihat tayangan acara TV saja,” ujarnya.
Fadilah tidak mengetahui bahwa pemerintah menyediakan STB gratis bagi masyarakat yang tidak mampu. Dia menyayangkan sosialisasi peralihan dan penyediaan STB gratis tidak menyeluruh dan minim informasi.
BACA JUGA:Catat, 6 Titik Lokasi Posko Pengajuan STB Gratis di Jabodetabek
“Yang saya tahu sosialisasi hanya nanti harus beralih ke digital sih sudah, tapi yang belum itu soasialisasi harga set top box (STB) itu berapa? Cara pemasangannya bagaimana? Dan belum tau juga cara mendapatkan STB dari pemerintah gimana,” ucapnya.
Dalam peralihan ke TV digital dirinya mendukung pemerintah, tapi harus ada sosialisasi kepada masyarakat yang membutuhkan STB gratis dari pemerintah.
“Dalam peralihan ini saya mendukung sih, kalo kita tidak mendukung otomatis TV analog juga sudah mati juga, ya mau tidak mau harus diikuti,” ujarnya.
BACA JUGA:Siaran TV Analog di Jabodetabek Dimatikan Besok, Warga yang Belum Punya STB Bagaimana?
“Kita juga melihat ekonomi itu setiap orang beda-beda, kasihan juga ya kalo yang ekonominya pas-pasan atau orang yang menengah ke bawah, kalau yang punya uang mah tidak masalah ya, dia suka-suka aja,” lanjutnya.
Hari ini kata dia telah mengecek tayangan di TV analog yang sudah dimatikan pemerintah. Dia berharap TV digital ini bisa berdampak positif dengan memberikan tayangan yang lebih mendidik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: