Minta Maaf ke Kabareskrim Polri, Pengakuan Terbaru Ismail Bolong Mengaku Disuruh Jenderal Hendra Kurniawan
Ismail Bolong ditemani tida tersangka lain di rutan Bareskrim Polri.-Tangkapan Layar/Instagram/TerangMedia-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Ismail Bolong menarik pernyataannya dan meminta maaf kepada Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto terkait setoran tambang ilegal.
Ismail Bolong sempat membuat publik heboh lantaran dirinya secara blak-blakan menyebut jika Komjen Agus Andrianto telah menerima setoran uang senilai Rp 6 miliar.
Sementara itu, Ismail Bolong merupakan mantan anggota Kapolres Samarinda, Kalimantan Timur. Dia mengaku bekerja sebagai pengepul.
Dia menyebut, Kabareskrim Polri tersebut seolah menjadi backing bisnis ilegal tambang batu bara di kawasan Kalimantan Timur (Kaltim).
Uang senilai Rp 6 miliar itu disebutnya disetor secara bertahap, per 2 miliar rupiah dari September 2021 hingga November 2021.
Sementara bisnis ilegal tambang batu bara di Kaltim itu dijalankannya sejak Juli 2020 hingga November 2021 lalu.
Namun, kabar terbaru terkait video viral dan pengakuannya, Ismail Bolong kembali menarik pernyataannya. Dia meminta maaf kepada Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto.
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Kabareskrim : Jangan Ada Lagi Politik Agama, Penyebaran Berita Bohong...
Saat membuat pernyataan itu, kata Ismail Bolong, ia mengatakan mendapat tekanan dari Brigjen Hendra Kurniawan yang saat ini menjadi tersangka Obstruction of Justice kasus pembunuhan Brigadir J.
"Saya mengajukan permohonan maaf kepada Pak Kabareskrim. Saat testimoni itu saya dalam tekanan pak Brigjen Hendra dari Mabes," kata Ismail Bolong.
Brigjen Hendra merupakan anak buah eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, saat masih menjabat sebagai Karo Paminal Propam Polri.
Ismail Bolong merasa terkejut dengan beredarnya video tersebut. Padahal, kata Ismail Bolong, video itu dibuat pada Februari 2022 lalu di sebuah hotel.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: