Asteroid 'Pembunuh Planet' Bersembunyi di Bawah Sinar Matahari, Peneliti: Bisa Sebabkan Kepunahan Massal

JAKARTA, DISWAY.ID - Tiga asteroid dekat Bumi telah terlihat baru-baru ini bersembunyi di bawah sinar matahari, salah satunya kemungkinan adalah Asteroid Berpotensi Berbahaya (PHA) terbesar yang ditemukan dalam 8 tahun terakhir.

Menurut penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam The Astronomical Journal, asteroid yang dimaksud, dijuluki 2022 AP7.

Asteroid tersebut pertama kali ditemukan pada Januari 2022 dan ditetapkan sebagai asteroid dekat Bumi tipe Apollo.

BACA JUGA:Awas! Asteroid Raksasa Sebesar Burj Khalifa Bakal Meluncur Lewati Bumi, Berpotensi Berbahaya

BACA JUGA:Penelitian Ungkap Asteroid yang Picu Tsunami 'Jumbo' Setinggi 4,5 Km Hingga Punahkan Seluruh Dinosaurus

Ukuran asteroid itu disebut cukup besar, kemungkinan berukuran lebih dari 1 kilometer, dan kemungkinan besar akan mendarat di lima persen teratas dari PHA terbesar yang diketahui.

Dilansir dari laman The Jerusalem Post, diberi julukan "pembunuh planet" karena dampak potensialnya dengan Bumi akan mengakibatkan peristiwa kepunahan massal yang belum pernah dilihat Bumi dalam jutaan tahun.

Untungnya asteroid itu tidak berada di jalur yang tepat untuk menabrak planet bumi.

Meski demikian, asteroid berukuran besar itu tetap diperkirakan akan melintas sangat dekat dengan bumi.

BACA JUGA:Demi Selamatkan Bumi, Pesawat Ruang Angkasa NASA 'Sengaja' Tabrak Asteroid

BACA JUGA:Siap-Siap! Batu Asteroid Diameter 1.8 KM Sedang Mendekati Bumi, Lebih Cepat dari Rudal Supersonik

"Survei senja kami menjelajahi area di dalam orbit Bumi dan Venus untuk mencari asteroid," kata penulis utama studi Scott S. Sheppard, seorang astronom di Laboratorium Bumi & Planet dari Carnegie Institution for Science di Washington, DC, dalam sebuah pernyataan.

"Sejauh ini kami telah menemukan dua asteroid besar dekat Bumi yang lebarnya sekitar 1 kilometer, ukuran yang kami sebut pembunuh planet," tambahnya.

Objek sebesar itu masuk ke jalur untuk lewat begitu dekat dengan Bumi mungkin biasanya sudah diidentifikasi sebelumnya.

Sumber: