Bocor Pejabat yang Picu Isu Perang Bintang, Desmond Nyindir: Disebabkan Dua Kapolri yang Nggak Bagus Itu Loh
Bocoran Sosok yang Rusak Sistem Internal Polri-@desmondjunaidimahesa-Instagram
BACA JUGA:Premanisme dan Debt Collector Dibubarkan Polsek Cengkareng, Patroli Antisipasi Tindak Kejahatan
Kini Mahfud MD sebagai ketua Kompolnas sudah menginstruksikan untuk mendalami kasus Ismail Bolong.
Namun karena anggota Polri sedang berada di Bali untuk melakukan pengamanan G-20, makan Kompolnas masih belum bisa secara langsung melakukan pendalaman.
"Tetapi tentu pada akhirnya nanti kami akan mendalami secara detail karena sudah beda juga di publik mengenai skema, mengenai bocoran surat..." kata Albertus saat diwawancarai oleh satsiun televisi swasta pada Kamis, 10 November 2022.
Di sisi lain Kompolnas akan berupaya sesegera mungkin pihak internal Polri membuka diri ke publik agar tidak terus menerus memicu bola liar.
BACA JUGA:Hadiri Rakernas PUAN-PAN, Erick Thohir: Saya Siap Mendampingi dan Mengawal
BACA JUGA:Erick Tohir Datang Ke Rakernas PUAN, Kode Jadi Cawapres Usungan PAN?
"Kami tidak bisa masuk ke dugaan pelanggaran etik, tetapi kami bisa melakukan klarifikasi sesuai dengan kewenangan apa yang kami punyai, kami punya kewenangan klarifikasi karena untuk audit kami tidak puna kewenangan itu,"
Kompolnas bertekad agar marwah Polri nantinya hancur karena dipicu oleh pernyataan yang sempat dilontarkan oleh Ismail Bolong.
"Karena itu, kalau nanti kesulitan, tentu saja kan kami juga melakukan MoU dengan beberapa lembaga negara," tukasnya.
"Jadi kalau kami kesulitan tentu kami akan bekerjasama dengan lembaga lain yang mempunyai kewenangan lebih karena bagi Kompolnas kepentingannya adalah jangan sampai marwah Polri jadi (taruhannya)," sambungnya.
BACA JUGA:Enaknya Jadi Mantu Presiden, Jalanan Depan Rumah Erina Gudono Langsung Diaspal
BACA JUGA:Rakernas PUAN: Bahas Kesetaraan Gender di Dalam Parpol dan Memenangkan Pilpres Hingga Pilkada
Albertus Wahyurudhanto meminta secepatnya Kapolri mengklarifikasi kasus Ismail Bolong.
"Kalau memang benar ya tindak, kalau tidak benar ya ada klarifikasi. Tapi yang jelas ada kepastian sehingga berita ini menjadi simpang siur," papar Albertus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: