Rudal Rusia Hantam Polandia, Negara G-7 Rapat Darurat di Bali, Bagaimana Sikap Indonesia?

Rudal Rusia Hantam Polandia, Negara G-7 Rapat Darurat di Bali, Bagaimana Sikap Indonesia?

Negara-negara G-7 gelar rapat darurat di Bali usai penyerangan Rusia ke Polandia-SAUL LOEB-AFP-SAUL LOEB-AFP

Teuku menegaskan, posisi Indonesia pun tidak berubah. Pemerintah Indonesia senantiasa menyerukan pihak yang masih bersebrangan untuk menemukan cara dan solusi agar terjadi sebuah perdamaian bagi dunia.

"Indonesia konsisten mengharapkan kondisi internasional yang lebih baik," katanya.

Teuku mengakui ada beberapa perubahan jadwal pertemuan G20 hari ini karena sejumlah negara anggota seperti Amerika Serikat dan negara Eropa menggelar rapat darurat di sela KTT G20 guna membahas serangan rudal Rusia tersebut.

"Kita tetap menjalankan keketuaan kita G20 untuk hari ini. Mungkin ada hal-hal yang lebih baik ditanyakan ke Ibu Menlu terkait program hari ini, tapi sejauh pengaturan program ada beberapa pengaturan waktu saja," tuturnya. 

"Kita mengikuti ada emergency meeting yang dilakukan negara G7 Plus, itu bagian dari dinamika, terkadang terjadi di satu konferensi internasional seperti ini," sambungnya.

BACA JUGA:Di KTT G20, Zelensky Tunjukkan Kemenangan Ukraina di Depan Menlu Rusia: Kherson Sudah Bebas!

Dapat disampaikan, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan sejumlah pemimpin dunia lainnya akan menggelar rapat darurat di sela KTT G20 di Bali.

Rapat dadakan itu untuk membahas insiden rudal Rusia yang menghantam salah satu desa Polandia di dekat perbatasan Ukraina. Insiden ini menewaskan setidaknya dua orang.

Mereka yang dipastikan bertemu antara lain Biden, PM Inggris Rishi Sunak, Ketua Dewan Eropa Charles Michel, Presiden Komisi Eropa von der Leyen, PM Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Olaf Scholz, hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: