Kronologi Pasutri Bunuh Remaja di Tarakan, Jasad Korban Dibungkus dan Dikubur di Kebun Nanas
Pasutri Di Tarakan Bunuh Seorang Remaja-Andrew Tito-disway.id
KALIMANTAN UTARA, DISWAY.ID - Kronologi seorang remaja yang masih duduk di bangku sekolah SMK, Arya Gading Ramadhan (17) tewas dibunuh oleh sepupunya sendiri di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, sejak April 2021 lalu.
Orang tua korban juga sempat melaporkan ke polisi bahwa anaknya telah hilang dan tidak pernah kembali ke rumah.
Pihak keluarga korban kemudian kembali melapor ke polisi setelah mendapat informasi kalau korban tewas dibunuh pada 27 November 2022.
Polisi yang melakukan penyelidikan kemudian menemukan jasad korban yang sudah terkubur di Jalan Perumahan PNS, Blok D, RT 01 Kelurahan Juwata Permai, Tarakan Utara pada 30 November 2022.
BACA JUGA:Tips Setting X8 Speeder Higgs Domino RP Terbaru 2022
Dalam kasus ini juga pihak berwajib menangkap tiga pelaku dalam kasus pembunuhan tersebut yakni EG (23) sebagai sepupu korban, AF (22) merupakan istri EG dan MN (45), sahabat EG.
Kasat Reskrim Polres Tarakan Iptu Muhammad Aldi mengatakan, dari sejumlah keterangan saksi yang diperiksa polisi, kasus ini bermula ketika EG membutuhkan uang senilai ratusan juta untuk mengganti uang operasional Pos Kepiting milik ayahnya di TPI Kelurahan Juata Laut.
Pelaku EG kemudian mengeluarkan Ide jahan dengan berniat menculik korban dan meminta tebusan uang Rp 200 juta kepada orangtua korban yang merupakan tantenya sendiri.
Selanjutnya, pelaku EG mengajak istrinya AF untuk mendatangi korban yang berada di kandang ayam milik keluarga korban yang selama ini dikelolanya.
Saat melihat korban, EG langsung menodongkan badik dan meminta korban segera masuk pondok, pelaku EG dan AF kemudian mengikat korban di kursi.
"AF lalu diminta pulang ke kediamannya di Jembatan Besi dan dipesan agar membeli tali rafia untuk menambahkan ikatan bagi korban," ujarnya
BACA JUGA:Ngeri! Jembatan Cikereteg di Jalan Raya Bogor-Sukabumi Longsor, Masih Dilintasi Kendaraan Berat
Kedua pelaku selanjutnya berniat membuat video berisi ancaman dan permintaan tebusan ke keluarga korban dengan meminta bantuan satu pelaku lainnya yang berinisial MN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: