Terkuak! Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Direncanakan Sejak 5 Tahun Lalu, Ini Dia Sasaran Aslinya

Terkuak! Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Direncanakan Sejak 5 Tahun Lalu, Ini Dia Sasaran Aslinya

Ilustrasi Densus 88 -humas polda Jabar-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah mengungkapkan motif bunuh diri pelaku pengeboman Polsek Astana Anyar adalah kebencian terhadap pemerintah dan aparat kepolisian.

Dalam konferensi pers yang diadakan Jumat 9 Desember 2022,  Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen Pol Ibnu Suhaendra mengungkapkan, pelaku merupakan mantan narapidana dalam kasus teroris di Cicande Bandung pada Februari 2017 lalu.

“Awalnya kami mengira pelaku merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), namun setelah didalami ternyata pelaku merupakan mantan narapidana pada kasus Cicenda 2017,” ungkap Irjen Pol Ibnu Suhaendra, Jumat 9 Desember 2022.

Pada kasus terorisme di Taman Pandawa, Cicendo, Bandung tersebut Agus berperan meracik bom yang dipakai Yayat Cahdiyat dalam aksi bunuh dirinya.

Setelah mendekam 4 tahun di Penjara Nusakambangan, Agus dibebaskan pada September 2021, namun setelah keluar dari penjara ternyata pelaku masih berhubungan dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Barat. 

Jadi rencana aksi terror bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung pada Rabu 7 Desember 2022 kemarin sudah direncanakan sejak 5 tahun lalu saat Agus berada di dalam tahanan.

Sejalan dengan hal tersebut, dilansir dari Jurnal Ilmu Kepolisian volume 11 Nomor 2 yang terbit pada tahun 2017 berjudul  ‘Bom Cicendo dari Pendekatan Mutidisipliner’.

Penulis jurnal yaitu Eko Budiman mencantumkan dalam jurnalnya sebuah hasil wawancara antara dirinya dengan Agus Sujatno alias Abu Muslim.

“AS menjelaskan sasaran sesungguhnya dari bom cicendo yaitu Markas Komando Brimob Polda Jabar, salah satu pos polisi di Bandung dan Mapolda Jabar,” jelas Eko.

Ternyata Eko mengungkapkan dalam jurnalnya bahwa sasaran utama dari bom tersebut adalah Mapolda Jabar.

Rencananya, pengeboman dilakukan dengan menggunakan dua buah bom panci yang dipasang disisi kanan dan kiri sebuah motor dengan on/off yang (tombol) yang identic dengan bom bunuh diri.

“Untuk pelaksanaan eksekusinya akan dilakukan saat apel pagi di Mapolda Jabar,” ungkap Eko dalam jurnalnya.

Berdasarkan hasil wawancaranya, Eko menyimpulkan bahwa pelaku telah menentukan sasaran secara selektif dengan perencanaan yang matang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: