Rian Ernest Sebut Mundur dari PSI Keputusan yang Benar Untuk Teruskan Karier Politik

Rian Ernest Sebut Mundur dari PSI Keputusan yang Benar Untuk Teruskan Karier Politik

Rian Ernest bukan satu-satunya kader PSI yang mundur, bahkan ada kader PSI jadi pendukung Anies Baswedan.-youtube@refflyharunofficial-

JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah lolos sebagai salah satu partai yang ikut meramaikan Pamilu 2024, partai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kehilangan salah satu kader terbaiknya.

Dalam sebuh video yang diunggahnya, Rian Ernest sebut mundur dari PSI keputusan yang benar untuk teruskan karier politik meskipun hal teresbut merupakan keputusan yang berat baginya.

Kelahiran 24 Oktober 1987 yang merupakan salah politikus yang pernah menjabat sebagai staf ahli hukum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau ahok, Rian Ernest menyatakan mundur dari PSI.

Rian Ernest menyebutkan bahwa dirinya banyak belajar dari PSI di empat tahun kebelakang ini dalam terjun di dunia politik Tanah Air.

BACA JUGA:Paul Pogba Puji Penampilan Apik Bintang Atletico Madrid: 'Griezmannkante'

BACA JUGA:Lansia Tewas Bersimbah Darah Dibunuh Sopir Sendiri di Sunter, Begini Kronologinya

Tak lupa Rian Ernest mengucapkan terima kasih pada tokoh PSI termasuk Grace Natalie dan rekan – rekan seperjuangannya.

Namun dalam video tersebut Rian Ernest tidak menyebutkan nama Giring Ganesha sebagai ketua PSI yang mengantikan Grace Natalie.

Kemunduran Rian Ernest juga mendapatkan tanggapan dari salah satu pengamat diantaranya Refly Harun.

Menurut Refly keputusan mundurnya Rian Ernest mungkin karena tokoh muda tersebut merasa PSI tidak lagi menjadi partai yang diinginkannya untuk menumpahkan harapan politiknya.

BACA JUGA:Makin Panas, Rumah Tangga Arya Saloka dan Putri Anne Dikabarkan Telah Bercerai Sejak 2021

BACA JUGA:Kapolri Janji Akan 'Kebut' Tuntaskan Kasus Kode Etik yang Melibatkan Puluhan Petinggi Polri, Berikut Daftar Namanya

Refly juga menggaris bawahi bahwa saat ini PSI juga saat ini tidak lagi mempunyai konsep dalam berpolitik.

“Sepertinya Rian tidak lagi mendapatkan idealisme dan harapannya lagi, karena dua poin tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah partai politik,” tambah Refly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads