Terbesar, UIN Sumatera Utara Wisuda 3.066 Lulusan

Terbesar, UIN Sumatera Utara Wisuda 3.066 Lulusan

Plt Rektor UINSU Abu Rokhmad mewisuda mahasiswa.-kemenag RI-

"Pandai-pandailah merenangi dunia digital saat ini. Alat komunikasi dan informasi yang serba mudah dan cepat hendaklah digunakan untuk berbagai bentuk kemanfaatan yang meluas, termasuk meningkatkan ilmu dan kemampuan,” pesannya.

Menurutnya, alumni UIN Sumatera Utara harus mampu memanfaatkan dunia digital yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat pembelajar (learning society) namun juga masyarakat luas.

Wisuda bukan akhir dari tugas belajar. Dulu di kampus, sekarang belajar dengan alam semesta, orang-orang sekitar, atau guru yang bermacam-macam," tuturnya.

BACA JUGA:Bawaslu Ajak Kemenag Cegah Politisasi SARA

"Kerjalah sungguh-sungguh sesuai bidang keahlian kalian masing-masing. Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan mendapatkan,” imbaunya.

Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah berharap 3.066 wisudawan tidak hanya fokus mencari kerja, tapi juga bisa menciptakan lapangan kerja.

“Kami sangat berharap setelah diwisuda, mulai rencanakan apa yang ingin dicapai, tidak semata-mata mencari kerja, tapi bertekad menciptakan lapangan pekerjaan sehingga bisa membantu saudar yang lain,” ujar Ijeck, panggilan akrabnya, memotivasi.

Para wisudawan harus bisa menjadi pemimpin di berbagai bidang, khususnya bidang usaha. Menjadi entrepreneur yang inovatif dengan ide dan konsepnya sendiri.

BACA JUGA:Cara Daftar Pelatihan Online Karya Tulis Ilmiah yang Digelar Kemenag

“Kiranya kita juga bisa menjadi pemimpin di berbagai bidang, khususnya bidang usaha, menjadi pemimpin atau majikan di rumah kita sendiri. Harapan kami, kalian sebagai putra bangsa bisa memberikan sumbangsih buat bangsa dan negara,” katanya.

Mewakili Pemprov Sumut, Ijeck mengucapkan terima kasih kepada UINSU yang telah mencetak generasi penerus bangsa yang berkemampuan secara ilmu dan agama.

Ijeck juga mengingatkan para wisudawan untuk terus meminta doa restu dari orang tua dalam menjalani kehidupan ke depannya, dan membuat mereka bangga.

“Tanpa perjuangan orang tua mungkin kalian tidak bisa masuk perguruan tinggi. Tak jarang ada orang tua sampai jual harta atau sekuat tenaga bekerja agar bisa menyekolahkan anaknya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: