Jokowi Amini Isu Reshuffle, Ahmad Ali: Silahkan PDI P Ambil Jatah Menteri Dalam Kabinet Jika Masih Kurang

Jokowi Amini Isu Reshuffle, Ahmad Ali: Silahkan PDI P Ambil Jatah Menteri Dalam Kabinet Jika Masih Kurang

Jokowi segera lakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju yang sebelumnya kabar reshuffle ini juga sempat berhembus kencang. -sesneg-

Bahkan Ali juga mengatakan jika PDI P merasa kekurangan kursi di cabinet tidak usah bicara ke media, silahkan bicara langsung pada Presiden.

NasDem juga memperingatkan DPI P untuk tidak membuat gaduh suasa politik Tanah Air menjelang Pemilu 2924.

Menurut Ali, hingga saat ini hubungan NasDem dengan Jokowi masih baik-baik saja dan PDI P jangan melempar isu jika ada gesekan dalam hubungan mereka dan masih berada dalam lingkaran yang sama.

BACA JUGA:Terungkap! MA Diculik dalam Gerobak dan Mulung bersama Pelaku

BACA JUGA:Heboh Aliran Sesat 'Bab Kesucian' di Gowa Larang Sholat 5 Waktu, MUI: Menentang Ketentuan Tuhan!

Isi reshuffle ini mulai muncul setelah NasDem mendeklarasikan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Capres dalam Pemilu 2024 mendatang.

Sedangkan PDI P sendiri secara terang-terangan tidak menginginkan Anies untuk dapat maju sebagai Capres dalam Pemillu 2024 di kerenakan PDI P akan mengusung Puan Maharani.

Isu reshuffle ini juga mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak termasuk Rocky Gerung yang mempertanyakan apa yang terjadi di PDI P.

BACA JUGA:Beredar Kabar Duka Fajar Sadboy Tewas Dalam Sebuah Kecelakaan di Jalan Tol? Cek Faktanya

BACA JUGA:Luka Modric Ogah Reuni Bareng Ronaldo, Tolak Tawaran Gabung Al-Nassr

Kenapa PDI P mengusulkan evaluasi, apa data yang dimiliki oleh PDI P tentang kerja menteri.

“Bisa jadi PDI P meminta jabatan di kementerian, karena dulunya PDI P meminta jabatan namun tidak di kasih oleh Jokowi dan sekarang minta tambah lagi dengan mengeser 2 menteri,” tambah Rocky.

Rocky juga menjelaskan bahwa reshuffle ini bisa jadi sebuah bentuk untuk memperbaiki hubungan antara Jokowi dengan Ibu Megawati.

Namun ini juga tak lepas dari kebijakan politik menjelang Pemilu 2024 mendatang, di mana reshuffle ini merupakan sebuah peringatan dari Jokowi pada Nasdem.

“Reshuffle ini terjadi dikarenakan kelakuan NasDem tidak lagi bisa dikontrol oleh Jokowi dengan mengusung Anies sebagai Capresnya,” papar Rocky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: