Gus Yahya Sebut Proporsional Tertutup Dapat Kurangi Hak Pemilih Caleg
Ketum PBNU, Gus Yahya dan Ketu KPU RI di Kantor PBNU, Jakarta Pusat-Intan Afrida Rafni-
Calon yang berhasil memperoleh suara dia atas angka BPP, berhak mendapatkan satu kursi parlemen. Apabila tidak ada caleg yang melampaui angka BPP, sedangkan suara partainya melampaui BPP, maka caleg yang lolos ditentukan oleh nomor urutnya.
"Dengan sistem proporsional terbuka terbatas ini, suara pemilih masih terakomodir dan masih ada peluang bagi calon legislatif untuk dapat memiliki kesempatan terpilih (meski) tidak di nomor urut yang teratas," kata Abdul Mu'ti kepada media.
Lebih lanjut, menurut Abdul Mu'ti, jika dalam pemilihan calon legislatif diterapkan sistem proporsional tertutup, maka dapat mengurangi money politic dan populisme politik.
Abdul Mu'ti menyebutkan bahwa money politic dan kurangnya populisme politik dapat menimbulkan masalah saat oemilihan calon legislatif nanti, seperti kekuatan kapital dan menentukan valon tidak berdasarkan kualitas.
"Money politik dapat memunculkan siapa yang punya kekuatan kapital paling kuat. Selain itu, bisa mengurangi populisme politik yang kadang-kadang pemilih ini menentukkan pilihan bukan berdasarkan kualitas, tapi berdasarkan popularitas," katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: