Anton Gobay Segera Diadili Terkait Kasus Jual Beli Senjata Api Ilegal di Filipina
kolase: Anton Gobay ditangkap otoritas Filipina (kiri), Anton Gobay berseragam Pilot.-Facebook-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Pilot asal Indonesia (WNI), Anton Gobay bakal segera diadili di Pengadilan Filipina dalam kasus penyelundupan senjata api (senpi) ilegal ke Papua.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Irjen Krishna Mukti mengatakan dirinya telah mengirimkan tim ke Filipina untuk memberikan hasil penyelidikan terhadap kasus jual beli senjata api ilegal Anton Gobay tersebut.
"Jadi tim sudah berangkat ke Filipina, sudah kembali memaparkan hasilnya. Dari hasil penyelidik, yang bersangkutan sekarang dalam proses sidang oleh otoritas Filipina," kata Krishna Murti dalam keterangannya, Jumat, 27 Januari 2023.
BACA JUGA:Polri Hormati Proses Hukum Pilot WNI Anton Gobay di Filipina
BACA JUGA:Bikin SIM C1 Harus Punya SIM C Selama Setahun, Korlantas Polri Jelaskan Persyaratannya
Oleh karena itu, ia menegaskan akan tetap menghormati proses hukum di Filipina.
"Oleh sebab itu karena yang bersangkutan melakukan tindak kejahatan di luar negeri, maka kami menghormati proses hukum yang berlaku di Filipina," pungkasnya.
Krishna menambahkan, usai diinterogasi, Anton Gobay mengaku membeli senjata api tersebut untuk dikirimkan ke Papua melalui Jalur laut.
"Dari hasil keterangan yang bersangkutan sementara, memang membeli senjata itu untuk dikirimkan ke Papua melalui jalur laut," paparnya.
Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berhasil menemukan motif Anton Gobay (AG), warga Indonesia asal Papua yang membeli senjata api (senpi) ilegal di Filipina.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Anton Gobay membeli senpi itu untuk dijual kembali di Tanah Papua dengan harga tinggi.
BACA JUGA:Serial Killer Bekasi-Cianjur, Cerita Hana Korban Selamat dari Pembunuhan
"Tujuan AG membeli senjata api yaitu aspek bisnis karena penjualan senjata api sangat menjanjikan di Papua. AG menyampaikan apabila senjata api tersebut berhasil lolos masuk ke Papua, maka akan menjual kepada siapapun yang sanggup membeli dengan harga tertinggi," kata Dedi dalam keterangannya, Minggu 15 Januari 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: