Abad Fikih

Abad Fikih

--

00.00 waktu Sidoarjo. 

Di pukul 00.00 itulah rangkaian acara satu abad Nahdlatul Ulama dimulai. Di stadion sepak bola. Tanggal 6 Februari 2023.

Acara pertama itu adalah pembacaan Quran. Oleh para kiai terpilih di NU. Disusul dengan acara istighotsah kubro. Sampai pukul 03.00. Lalu disambung dengan acara ketiga: qiyamul-lail. Salat malam. Sampai menjelang datangnya waktu salat subuh. Lapangan rumput stadion itu akan dilapisi karpet. Menjadi lantai masjid yang sangat luas.

Setelah salat subuh, acara yang Anda tunggu pun tiba: bersalawat masal, dengan pimpinan yang anda sudah kenal: Habib Syech dari Solo. Sekaligus Anda bisa melepas kerinduan akut pada Habib. Sebelum Covid-19 nyaris setiap malam Habib Syech keliling Indonesia melakukan konser salawat. Ngangeni.

Sekali ketemu, Syechermania –fans Habib  Syech– bisa berpuas-puas di perayaan satu abad NU ini. Ada waktu sampai pukul 07.00. Yakni ketika puncak acara dimulai: dihadiri Presiden Jokowi.

Yang tampil pertama di puncak acara nanti adalah Erick Thohir, Menteri BUMN selaku ketua panitia. Lalu sambutan selamat datang dari Rais Aam PB NU. Lalu pidato Presiden Jokowi.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Staquf, tampil setelah presiden. Yakni untuk menyampaikan hasil Muktamar Fikih Peradaban.

Rupanya itulah ''gong'' satu abad NU: bicara soal peradaban umat manusia di jagat raya.

Peringatan satu abad tentu tidak terasa bobotnya kalau hanya bicara persoalan-persoalan praktis. Maka ketum PBNU memanfaatkan peristiwa satu abad ini dengan monumen yang tinggi: bicara peradaban manusia.

Muktamarnya sendiri akan berlangsung Senin lusa. "Ini sebagai kelanjutan dari R-20," ujar Kiai Staquf di depan media pekan ini. R-20 adalah forum ulama dari berbagai agama yang menyertai KTT G-20 di Bali tahun lalu.

Yang menarik, di muktamar peradaban ini disisipkan satu kata ''fikih'': Fikih Peradaban.

Fikih adalah pedoman untuk menjalankan peribadatan dalam Islam. Ada fikih salat. Fikih zakat. Fikih bersetubuh. Apa pun yang terkait dengan hidup manusia sehari-hari ada fikihnya.

Tapi istilah ''fikih peradaban'' baru dimunculkan sekarang ini. Tentu setiap orang akan menebak-nebak: seperti apa bunyi fikih peradaban itu nanti. Kita baca isinya. Lalu kita akan hidup mengikuti fikih itu.

Kiai Staquf belum banyak membocorkan kisi-kisi isi fikih peradaban itu. Mungkin masih harus dibahas dulu dalam muktamar fikih peradaban Senin depan.

Salah satu kisi yang diperlihatkan, misalnya, bagaimana umat Islam memandang penganut agama lain. Katakanlah terhadap Kristen. Selama ini ada sikap anti, benci, bahkan bermusuhan. Apakah memelihara sikap seperti itu akan menghasilkan peradaban manusia yang tinggi.

Setelah NU satu abad memperjuangkan ahli sunnah wal jamaah, maka pekerjaan besar abad berikutnya ini adalah membangun peradaban. Bukan main. Pekerjaan yang amat besar. Mendasar. Juga sensitif.

Tentu di puncak acara satu abad nanti baru akan dicanangkan bidang garap itu. Jangan harap minggu depan sudah akan terbit fikih peradaban yang bisa dibaca.

Merumuskan jenis fikih itu saja akan memakan waktu bertahun-tahun. Bahkan puluhan tahun. Apalagi Kiai Staquf bukanlah tipe ulama yang radikal. Kiai Staquf juga belum dikenal sebagai ulama langitan –sekelas KH Bisri Syansuri atau pun KH Wahab Chasbullah. Ia juga belum dikenal sebagai pemikir yang pernah melahirkan teori-teori pemikiran dalam Islam. Semuanya masih seperti ia simpan di otaknya. 

Mungkin kini saatnya Kiai Staquf muncul sebagai pembaharu pemikiran Islam yang baru. Seorang pembaharu cenderung akan terlibat dalam kontroversi besar. Apalagi ini menyangkut peradaban. Jabatannya sebagai ketua umum PBNU memberikan jaminan bahwa akan banyak yang mendengarkan dan mengikutinya.

Kiai Staquf mungkin sudah begitu banyak terlibat di seminar internasional. Di forum seperti itu keluhan terhadap banyaknya doktrin intoleransi dalam ajaran Islam banyak sekali. Sampai pun mereka punya daftar ajaran Islam yang mana yang dimaksudkan itu.

Tentu perdebatan fikih peradaban ini hanya akan melibatkan para ulama, ilmuwan, dan elite di dalam NU. Terlalu berat. Lebih baik ikut  datang yang jam 05.00. Yakni untuk bersama Habib Syech mengalunkan salawat bernada. (Dahlan Iskan)

 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan pada Tulisan Berjudul: Polda Bobol

Handoko Luwanto

Mungkin bom seberat itu disamarkan ke dalam tabung LPG 12kg. Atau bisa jadi disamarkan ke dalam galon air isi ulang. Hmm... atau dimasukkan ke dalam tanki truk muat air bersih. Dengan lebih dulu menyabotase kran air untuk wudu. Begitu melewati pos security-check, pelaku mengambil bomnya lalu masuk ke dalam masjid. Turut berduka bagi segenap korban bom di masjid Mapolda Peshawar.

Pryadi Satriana

Pryway: Islam 'Kanan' dan 'Kiri' Islam 'kanan'. Sebutan lain untuk 'Islam fundamentalis', yang 'literal' dalam pembacaan teks Kitab Suci, karenanya cenderung 'normatif' (baca: 'kaku') - termasuk dalam 'memaknai' sunnah nabi, yang 'ndhak dilakukan nabi' ya 'jangan dilakukan', contohnya: ziarah kubur. 'Jangan'-nya ditekankan, jadi 'haram'. Makna 'haram' pun berubah: 'yang dilarang Allah' menjadi 'yang tidak dilakukan nabi'. Kebablasan. 'Pembacaan literal' inilah yang jadi masalah, terutama kalimat: "Islam agama yang diridhoi Allah", diartikan: agama lain ndhak diridhoi Allah, berarti "ndhak masalah jika dimusnahkan". Pemahaman seperti inilah yang mendasari terorisme! Pemahaman ini 'ahistoris' - bertentangan dg sejarah - dan 'ndhak logis' ('illogical'). Islam ndhak 'ujug-ujug' ada dan satu2nya 'agama wahyu'. Ada Yudaisme, yg menyembah "Allah Ibrahim, Ishak, dan Yakub". Ada Kekristenan (Christianity), yg jg menyembah "Allah Ibrahim, Ishak, dan Yakub", yg jg disembah oleh umat muslim! Jadi, umat Yahudi, Kristen, dan Islam menyembah ALLAH YANG SAMA: "Allah Ibrahim, Ishak, dan Yakub"! 'Islam Kiri' adalah 'antitesis' dari 'Islam Kanan'. Islam yg "ndhak literal-tekstual", yang "mengakomodasi tradisi" shg disebut "Islam tradisional". Krn pengaruh "kiri" dalam politik, 'Islam Kiri' jg berarti 'Islam yg menerima pemikiran2 demokrasi & segala konsekuensinya', menjadikan 'berbau sekuler', shg disebut 'Islam Liberal', yg belakangan di-'reposisi'-kan sbg 'Islam Progresif'. Salam. Rahayu.

Handoko Luwanto

Tragedi di Pakistan sekali lagi mengingatkan kita betapa tak ternilainya "Bhinneka Tunggal Ika" di sini. Bayangkan di sana di dalam suatu faksi ada sub-sub faksi. Di dalam tiap sub faksi bisa jadi ada turunan sub faksi lagi. Wong sama-2 pakai nama Taliban tapi tak saling akur. Apa perlu Pakistan dijadikan negara kepulauan ? Dengan cara bikin terusan-2 yg melintasi daratannya. Lalu tiap "pulau" nya diserahkan ke masing-2 faksi.

Johannes Kitono

Botanical Garden. Beberapa hari ini cuaca di Adedaile sangat tidak ramah.Bulan Pebruari yang masuk Autum masih terasa dingin. Tiupan angin menusuk sampai ke tulang. Seandainya shooting film 007 disini yang super dingin justru membawa berkah.James Bond pasti tidak kekurangan Bond Girls untuk menghangatkan tubuhnya. Jelas nasib beda jauh antara James Bond dan komentator. Dengan long john, kaos berlapis dua dan jaket Anna Avantie nekat juga ke Central Market. Sesudah brunch Ayam kung pao dan telur terong, naik bus no 99 ke Adelaide Botanical Garden ( ABG ) yang terletak ditengah kota. ABG seluas 51 Ha didirikan tahun 1857 dengan Direktur pertama George Francis (1800- 1865 ).Tamannya teratur rapi dengan aneka pohon dikelilingi bunga warna warni. Hari ini sepi pengunjung.Bisa jadi cuaca yang on off antara panas dan dingin tidak mendukung. Penduduk kota 1,3 juta orang lebih senang ngopi atau *menghangatkan* tubuh dirumah. ABG mengadakan Kursus Hortikultura untuk umum. Seminggu hadir 2 x dapat teori dan sisanya langsung praktek.Ada Diggers Club bagi yang hobby cocok tanam.Dan pamplet petunjuk semua tanaman di SA, lengkap dengan musim tanam dan panennya.Dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor ( KRB) yang luasnya 87 Ha dengan koleksi 15 rb tanaman memang ABG lebih bersih dan rapih. Masuk ABG gratis dan ada toko kecil yang menjual bibit tanaman dan sapronaknya. Ada tanaman bernama Balinese Lady dengan foto wanitaJepang.Kalau di KRB ada Monumen Cinta Lady Raffles di ABG pasti tidak ada. 

Fiona Handoko

happy holiday bpk johannes kitono. tentu nyaman bertetirah di adelaide. yang langganan masuk one of the worlds most liveable cities 

doni wj

Terorisme muncul pertama kali akibat represi Inggris ke wilayah Irlandia Utara. Tahun 60an. Tikus saja kalau terpojok akan menggigit, apalagi sesama manusia. Dulu perang biasa terjadi antara 2 pihak yang relatif setara. Entah dalam jumlah personel, ataupun dalam hal kedaulatan. Perlawanan IRA ini menginspirasi kelompok tertindas lain untuk melakukan bentuk perlawanan baru. Terhadap pihak yang dianggap lebih superior. Dengan cara teror. Perlawanan IRA itu yang menginspirasi Hariri, salah satu sayap PLO. Untuk meluncurkan serangan keji ke kontingen Israel. Di Olimpiade Munich 1972. Lama tidak ada "inovasi", sampai muncul terorisme versi baru. Sebuah kelompok yang dipimpin negara Adikuasa mensponsori kelompok Mujahidin yang sedang berkonflik di perbatasan Afghanistan dengan Uni Soviet yang memback up Republik Demokratik Afghanistan. 10 tahunan perang berlangsung. Mujahidiin menang. Namun perang saudara Afghanistan kemudian terjadi. Lagi-lagi diakhiri dengan Pak Pulisi Dunia membentuk Taliban di tahun 1994. Selanjutnya menggelinding hingga sekarang. Taliban. Al Qaeda. ISIS. Akhirnya berujung pada pihak yang sama. Nha kalau sekarang Ukraina kembali disponsori pihak yang sama. Ini ibarat seorang produser yang mempunyai hak cipta, mengorbitkan penyanyi yang berbeda-beda, untuk menyanyikan cover version dari lagu hits yang sama. Di beberapa penyanyi muncul versi minyak. Di penyanyi lain versi ideologi. Lagu hits sepanjang masa. Lagu berjudul jualan senjata

Lukman bin Saleh

Kenapa Yahudi? Apa tidak ada yang lain? Kata 30 orang Afghanistan itu saat tau yang akan melatih mereka adalah 5 orang Yahudi. Yang di datangkan juga ke Thailand seperti orang2 Afghanistan itu. Begitu berat mereka menerima orang Yahudi, yang dianggap sebagai musuh. Tapi tuan rumah (Khun Chai) berhasil membujuk mereka agar mau diajar orang Yahudi. Karena merekalah yang paling ahli di dunia dalam hal pertanian tetes. Awalnya kaku, lama2 cair. Kemudian akrab. 45 hari mereka bersama. Transfer ilmu. Tiba saatnya pelatihan itu berakhir. Sesuatu yg dramatik terjadi. Saat perpisahan, si Afghanistan dan si Yahudi berangkulan lama dan saling menitikkan airmata. Rasanya akan bagus jika cara di atas dipakai untuk menghilangkan kebencian dan permusuhan yang terjadi di India dan Fakistan itu. Begitu juga yang di tanah air. Antara Cebong-Kadrun. Antara Wahabi dan Islam tradisional. Antara China dan Pribumi. Islam, Hindu, Kristen, dan semua perbedaan yg kadang mendatangkan prasangka dan kebencian. Yg berbeda dipertemukan. Dalam situasi yg menimbulkan rasa kebersamaan. Maka bersemilah benih2 cinta dan kasih sayang. Perbedaan itu bukan lagi menjadi bahan bakar permusuhan. Tetapi menjelma menjadi suatu yang indah dan berharga... (Cerita di atas saya kutip dari tulisan Abah: Bank Kambing untuk Wilayah Golden Crescent)

Jimmy Marta

Peshawar itu jgn dianggap mengerikan. Disana banyak juga kok yg menggiurkan. Saat selesai shubuh, cobalah anda jalan jalan seputar kota dan pertokoan. Anda akan banyak menemukan kedai kecil sampai besar yg penuh asap dg aroma membangkitkan selera. Itu para pedagang sarapan yg sudah bersiap sejak hr masih gelap. Untuk kesana yg paling utama adalah persiapan mindset pola makan anda. Jgn sesekali membayangan spt makan di warteg apalagi bak restoran disini. Mulai dari tempat duduknya aja kita sudah harus siap jk yg tersedia hanya gelaran tikar. Lesehan. Dan kalau datang lebih awal, anda mungkin bisa mendapatkan tongkahan. Itu tempat duduk emak emak ngulek sambel di dapur. Siap mental yg lain adalah, anda jangan gerah jika melihat orang2 sarapan duduknya mengelilingi pilaf tara bong siri paye berasap. Disitu memang dingin. Duduk bersempit ria itu biasa. Yang anda juga harus robah adalah soal biji padi. Jangan nanya nasi. Mereka cuma sedia roti bakar chanay. Disitu juga gk ada layar sentuh bak di warteg. Milih2 dan nunjuk2 itu gk perlu. Lauknya hanya sejenis, kare daging, kikil dan sumsum. Di kedainya ustad Mano Siri Paye kita tinggal bilang pahe 1, pahe 2 atau kelas bisnis...hehe..

Yellow Bean

Kupikir Polda siapa yang bobol, eeh ternyata Polda nya Pakistan. Lagi lagi teror Bom di Negeri dengan mayoritas muslim. Bahkan ketika seorang kepala negara baru mendapatkan laporan situasi kondusif, tiba tiba ada suara keras yang menghebohkan dunia. Sebagai seorang muslim pasti sedih mendengar berita sesama muslim berlalu dzolim dan kalimat kutukan muncul di mana mana. Yang saya heran kan adalah orang orang yang di tangkap dan di nyatakan bagian dari jaringan seperti tidak merasa bersalah. Dengan penampilan yang nampak alim mengapa bisa berbuat bengis. Bahkan seperti dengan mudahnya merekrut Anak muda yang mestinya sedang asyik merancang masa depan yang gemilang dengan karya yang punya manfaat baik untuk orang banyak tanpa merusak yang sudah ada. Ayolah sodara muslim ku tidak kah kalian malu dengan ilmuwan muslim yang bahkan Ilmunya di adopsi oleh seluruh dunia seperti Ibnu Sina .

thamrindahlan

Merah segar si buah tomat/ Beli sekeranjang di warung Amat/ Sesungguhnya antara dua Jum'at / Diampuni dosa umat berkhidmat/ Berdoa dulu sebelum bepergian/ Agar tiba di tujuan anda selamat/ Sesibuknya tuan dalam pekerjaan/ Jangan tinggalkan Shalat Jum'at/ Delman dokar beda nama/ Kuda Sumbawa kuat menjelajah/ Jum'at jangan kemana mana/ Saatnya Pria Shalat berjamaah/ Salam Jum'at Penuh Berkah 

Amat K.

Rumah bambu atap rumbia/ Kala senja surya terbenam/ Musim penghujan sudahlah tiba/ Ini saatnya bercocok tanam. Mari membajak sawah punya kita. Bukan sawah orang.

Purnomo Inzaghi

"Pakistan adalah contoh negara yang punya banyak persoalan, makan roti tapi tidak punya terigu" Di scope yang sedikit lebih kecil Indonesia pun punya problem yang sama, kita ini begitu gemar makan mi dan roti meskipun bukan makanan pokok tapi kita pun tak punya terigu, tak punya gandum pun tak bisa menanam gandum di negeri tropis seperti di negeri kita biarpun di sini "tongkat kayu dan batu bisa jadi tanaman". Tapi kan Indonesia punya energi yang melimpah, tidak seperti Pakistan...ya boleh saja, tapi energi bisa habis suatu saat nanti atau ada energi terbarukan yang akan menggantikannya dengan lebih murah dan lebih melimpah. Saya inget buku Manufacturing Hope karya Pak Dahlan, saya baca puluhan kali dan masih terus ingin membacanya meski sudah hampir hafal isinya. Betapa negeri kita punya banyak Hope alias harapan, begitu banyak potensi, begitu banyak peluang...tinggal eksekusinya yang sulit, terhalang birokrasi, terhalang aturan, terbentur undang-undang. Mudah mudahan para pemimpin dan stakeholder negeri ini mengerti, negeri kita punya potensi tapi tidak bisa hanya di urus dengan modal janji. 

Saifudin Rohmaqèŕqqqààt

Kalau saya baca chd ini, kelompok yg ngebom bertujuan agar waziristan merdeka dari pakistan. Dari dulu kallau ingin merdeka ya mengadakan pemberontakan. Contoh, Mexico ingin merdeka dari spanyol. Maka terjadi pemberontakan dan perang pada tahun 1810. Di negara kita, juga ada gerakan papua merdeka makanya memberontak. Dulu fretilin juga memberontak dan juga perang. Akhirnya bisa merdeka. Pemberontakan mengakibatkan perang. Perang ya saling bom, saling serang, saling bunuh dan juga saling tembak. Ya begitulah. Kalau saling cium dan saling raba meraba juga namanya perang. Tapi perang dibidang yg lain. Perang ini yg bikin bahagia. Sekian. Salam bahagia.

Jimmy Marta

Bakubom, bakubunuh, bakutemba..ah.. Bakuraba, bakucium, bakunae'..oh..

Johannes Kitono

Pagi ini Kapolri dan Kapolda seluruh Indonesia kaget dan heboh membaca judul Polda Bobol di Disway. Urusan Sambo dan Tedy Minahasa belum tuntas Polda mana lagi yang kebobolan,gumam mereka. Then, tersenyum kecut ketika tahu itu Polda Peshawar, Pakistan kota yang dekat Aghasnistan. Daerah kekuasaan Taliban. Tentu juga ikut dukacita, ratusan polisi telah tewas kena bom di mesjid kantor Polisi. Sungguh ganas dan biadad si Huzaifa ( ( 25 th ) pelaku bom dari TTP. Dengan bom 12 kg telah membunuh ratusan polisi yang tidak bersalah. Pasti banyak janda dan anak- anak yang sengsara, kehilangan seorang ayah pencari nafkah. Bom 12 kg bisa lolos dan meledak di Mesjid di kantor Polisi, tentu ada yang salah dengan SOP securitynya. Seperti di Indonesia, Kepolisian Pakistan juga segera perlu di reformasi. Supaya jangan terulang lagi Polda-Polda disana kena bom karena kebobolan lagi.

Komentator Spesialis

Ini harus dicek kebenarannya. Pagi ini saya dapat info dari WAG. Ada kabar bahwa pemerintah Saudi berencana membebaskan visa on transit selama 4 hari dengan syarat tertentu. Seperti pakai penerbangan SV, pakai kereta cepat dll. Jadi kita bisa umroh mandiri nantinya kalau benar begitu. Dan pemerintah Saudi akan membuka semacam undian untuk kuota haji. Harus mendaftar di website pemerintah Saudi langsung. Kalau itu benar, wah..wah..biro travel bakal banyak yang gulung tikar. Sebagai info, economy Saudi tumbuh 8.8% tahun lalu. Dan diramalkan tahun ini masih tertinggi diantara negara negara G20. Jadi kalau kemaren ada yang klaim ekonomi Indonesia tumbuh nomer 1 atau 2 diantara negara negara G20, disenyumi saja. Wong India saja 6.8%. Kita cuman di level auto pilot 5% karena pertumbuhan konsumsi domestik.

JIM vsp

Kata TALIBAN ini mengingatkan kepada Guru Bhasa Arab Dulu, namanyan Pak Bikis, Abah Sudah Tahu, Alm. Sering berkata " KUN TOLIBAN MUJTAHIDAN, WA LAA TAKUN THOLIBAN KASLANAN " nah bung Parikesit monggo dimaknai.. 

Fa Za

Soal kanan dan kiri, saya jadi ingat cerita Kiyai Hasyim Muzadi (Allahu yarham). Saat dipimpin Gus Dur. NU dipandang condong ke kiri. Namun, saat  NU dipimpin Kiyai Muzadi yang menggantikan Gus Dur, NU dipandang condong ke kanan. Kiyai Muzadi pun dengan enteng menjawab "saya hanya menggeser NU dari kiri ke tengah, jadi nampaknya saja ke kanan".

rid kc

Ini kejadian baru kemarin ya...begitulah stabilitas keamanan di negeri yang mayoritas muslim itu. Banyaknya faksi Islam ternyata bukan menjadi rahmat tetapi menjadikan umat islam terkoyak. Semiga Pakistan segera normal dan aman kembali

Mbah Mars

Dulu saat ngaji shorof, menghafal tashrifan dengan kitab kecil Amtsilatu Tashrifiyyah terjadi sahut-sahutan gini: Muin: "Kawwana" Jalil: "Yukawwinu" Muin: "Kawwin" Jalil: "Kawin karo sapa ?"

Haruntri Purnomo

Apakah Pak Pry mengomentari artikel di atas?Karena biasanya seorang bomber diistilahkan dengan pengantin yang mau menemui bidadari di surga. Tapi lihat foto profilnya koq seorang pria yang berjongkok pegang cincin di hadapan seorang perempuan. Apakah salah satu dari keduanya anak Pak Pry ? Seperti Pak JK yang bahagia karena Putrinya baru menikah? Apakah Pak Pry sendiri yang mau melamar seseorang? Jadi ,selama ini beliaunya sorangan wae alias Du** **ren?? Makanya koq komennya selama ini keras karena jablay? Ngapunten Pak Pry atas pikiran liar saya. Tolong konfirmasinya agar imajinasi saya tidak semakin kurang ajar..☕????????

 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 243

  • rid kc
    rid kc
  • Parikesit
    Parikesit
    • Parikesit
      Parikesit
    • Parikesit
      Parikesit
  • Elwani Anwar
    Elwani Anwar
  • Leong putu
    Leong putu
  • Fa Za
    Fa Za
  • Budi Utomo
    Budi Utomo
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Sea Lead
      Sea Lead
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Sea Lead
    Sea Lead
  • Sea Lead
    Sea Lead
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Sea Lead
      Sea Lead
  • Sea Lead
    Sea Lead
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Sea Lead
      Sea Lead
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Sea Lead
    Sea Lead
    • Leong putu
      Leong putu
  • Er Gham
    Er Gham
    • Sea Lead
      Sea Lead
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Leong putu
    Leong putu
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Sea Lead
      Sea Lead
    • Leong putu
      Leong putu
  • Abd Qohar
    Abd Qohar
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Sea Lead
      Sea Lead
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Sea Lead
      Sea Lead
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Sea Lead
      Sea Lead
    • Sea Lead
      Sea Lead
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Sea Lead
      Sea Lead
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong putu
      Leong putu
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
    • Sea Lead
      Sea Lead
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Liam Then
    Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Liam Then
    Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • imau compo
    imau compo
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Fa Za
    Fa Za
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Fa Za
      Fa Za
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Fa Za
      Fa Za
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
    • Ibnu Shonnan
      Ibnu Shonnan
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • Fa Za
      Fa Za
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Fa Za
      Fa Za
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • yohanes hansi
    yohanes hansi
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Leong putu
    Leong putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • anak rantau
    anak rantau
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Parikesit
    Parikesit
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Kalender Lengkap
    Kalender Lengkap
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Kujang Bengkok Amburadul
      Kujang Bengkok Amburadul
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Jo Neka
    Jo Neka
  • Dokumen Negara
    Dokumen Negara
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • Kalender Lengkap
      Kalender Lengkap
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Ummi Hilal
    Ummi Hilal
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • JIM vsp
    JIM vsp
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Suhan Al-Fasuruanie
    Suhan Al-Fasuruanie
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • Kalender Lengkap
      Kalender Lengkap
  • hari purwani
    hari purwani
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Fa Za
      Fa Za
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
    • Ummi Hilal
      Ummi Hilal
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Jhel_ng
    Jhel_ng
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • alasroban
    alasroban
    • alasroban
      alasroban
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Chei Samen
      Chei Samen
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Riza Choironi
    Riza Choironi
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Riza Choironi
    Riza Choironi
  • Riza Choironi
    Riza Choironi
    • alasroban
      alasroban
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman

Berita Terkait