Satu Abad NU, Gus Yahya Godok Fiqih Peradaban

Satu Abad NU, Gus Yahya Godok Fiqih Peradaban

Dahlan Iskan bersama Gus Yahya dalam Podcast 1 Abad NU, Minggu 5 Februari 2023-Tangkapan layar Youtube-

Ini adalah masalah yang jika tidak ada jalan keluar berarti umat Islam di mana-mana wajib berontak kepada negara yang tidak menggunakan identitas Islam. 

4. ISIS

Orang Islam Gus Yahya mengaku tidak setuju jika tentara Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) disebut sebagai kelompok di luar Islam. Menurut Gus Yahya, tentara ISIS adalah orang-orang Islam. 

Fiqih yang mereka anut sama dengan Ahlussunnah wal Jamaah, yaitu fiqih empat mazhab.

Persoalannya, ISIS sangat bersikukuh membalas invasi Amerika dan memerlukan ideologi yang cukup kuat untuk melakukan itu.

Lalu mereka menemukan sesuatu di dalam turats (fiqih klasik) dan memaksakan penerapan di dalam praktiknya. Walhasil, semua pakai dalil. Mulai dari potong tangan, perbudakan, bahkan membunuh atau menghukum mati. 

5. Mayat Teroris 

Gus Yahya bercerita pernah diundang oleh Duta Besar Inggris di Jakarta untuk ikut di dalam gerakan menolak menshalati mayat para teroris. Tetapi Gus Yahya dengan tegas menolak. 

Bahkan ia berani menantang, apabila ada teroris di Inggris mati dan tidak ada satupun orang yang mau menshalati, maka Gus Yahya akan datang untuk shalat mayit. Sebab teroris yang dimaksud itu adalah Muslim. Kalau tidak dishalati, seluruh umat Islam di dunia ikut berdosa. 

6. Islam Moderat 

Selanjutnya, Gus Yahya mengkritik konsep Islam moderat.

Ia menyebut wasathiyah adalah konsep omong-kosong, karena seolah-olah ada Islam yang ghairu wasathiyah (tidak moderat). Dalam asumsi Gus Yahya, Islam moderat itu berarti berislam dengan hanya 50 persen. 

Konsep itu rentan disanggah oleh orang-orang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dengan konsep Islam kaffah, Islam yang bulat, Islam 100 persen. 

Mereka bilang, Islam moderat itu hanya 50 persen. Kalau begitu, Gus Yahya pun enggan memilih menjadi Islam yang hanya 50 persen itu. 

7. Membela Muslim 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: