Satu Abad NU, Gus Yahya Godok Fiqih Peradaban

Satu Abad NU, Gus Yahya Godok Fiqih Peradaban

Dahlan Iskan bersama Gus Yahya dalam Podcast 1 Abad NU, Minggu 5 Februari 2023-Tangkapan layar Youtube-

SURABAYA, DISWAY.ID-Puncak perayaan Hari Lahir atau Harlah 1 Abad (100 tahun) Nahdlatul Ulama (NU) digelar di Stadion Delta Sidoarjo, Selasa 7 Februari 2023. 

Perayaan Satu Abad NU, organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia itu dirayakan dengan meriah. Tokoh serta Presiden Joko Widodo hadir dalam acara tersebut. 

Peringatan satu Abad NU, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya juga menggodok gagasan Fiqih Peradaban. 

BACA JUGA:Hadiri Puncak Peringatan 1 Abad NU, Ini Harapan Jokowi ke Lembaga Pendidikan NU

Momentum 1 Abad NU menurut atau Gus Yahya adalah konsolidasi semua kekuatan yang dimiliki NU, agar bisa menggulirkan strategi untuk maju ke depan. 

Mengutip obrolannya bersama Dahlan Iskan dalam Podcast DI's Way 5 Februari 2023, Gus Yahya menerangkan tentang makna 1 Abad Nahdlatul Ulama. 

"Pada dasarnya tujuan utama adalah membangkitkan kembali ingatan pada ulama tentang tujuan dasar revisi dari para ulama bahwa NU ini bukan sekedar mau kumpul-kumpul ulama Indonesia saja, bukan saja ulama Indonesia, ulama Jombang tok, bukan hanya membangunu satu bangsa saja tapi visinya adalah visi peradaban," kata Gus Yahya.  

Visi Peradaban yang dimaksud Gus Yahya, menyangkut kepedulian kepada nasib masa depan umat manusia. 

Gus Yahya mengakui mengajak para kyai berhalaqah, berbicara tentang perubahan peradaban yang kini tak lagi sama dengan masa lalu. 

BACA JUGA:KPU RI Kunjungi PBNU, Gus Yahya: Kita Enggak Usah Pakai Sentimen Identitas

BACA JUGA:Gus Yahya Sebut Proporsional Tertutup Dapat Kurangi Hak Pemilih Caleg

"Kita ajak kiyai-kiyai melalui halaqah (pertemuan,red) berdiskusi, mengajak kiyai-kiyai berbicara tentang peradaban, terutama dengan memahami bahwa saat ini kita sedang hidup dalam peradaban yang berbeda dari format peradaban dari masa lalu".

"Kemudian berpikir bagaimana seharusnya Islam menanggapi perubahan-perubahan itu. Karena kalau kita bicara apa kata islam maka yang paling berhak untuk merepresentasikan adalah ulama. Ulama mengartikulasikan pandangan-pandangan sebagai representasi dari islam," sambung Gus Yahya panjang lebar.

Adapun mengutip keterangan Gus Yahya dalam NU Online 3 Februari 2023 tentang gagasan Fiqih Peradaban yakni; 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: