Lagi! Kasus Baru Gagal Ginjal Akut Kembali Memakan Korban Balita 1 Tahun, Begini Pernyataan BPOM

Balita berumur 1 tahun dilaporkan meinggal dunia akibat gagal ginjal akut-Foto/Pixabay/PandaBearPhotographyWales-
Dipastikan oleh BPOM, perusahaan yang memegang izin edar obat telah melakukan penarikan secara sukarela.
Juru Bicara Kemenkes M Syahril menyatakan, kasus pertama menimpa anak berusia 1 tahun, kemudian meninggal dunia.
Syahril memastikan anak tersebut terkonfirmasi mengalami gagal ginjal akut setelah meminum obat sirup pereda demam merek Praxion yang dibeli orangtuanya di apotek.
Terdapat tiga obat sirup dengan merk Praxion yang masuk ke dalam daftar tersebut.
Izin edar ketiga obat itu dimiliki oleh PT Pharos Indonesia dan semuanya disebut sebagai obat demam anak.
Berikut ketiga produk tersebut:
1. Praxion - Paracetamol 100 mg/ml - Nomor Izin Edar: DBL0521631536A1
2. Praxion - Paracetamol 120 mg/ml - Nomor Izin Edar: DBL052131433A1
3. Praxion Forte - Paracetamol 250 mg/5ml - Nomor Izin Edar: DBL0521631433B1
BPOM sebelumnya telah mencabut izin edar secara permanen terhadap 116 obat sirup.
Obat-obat itu disebut tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
116 obat sirup itu merupakan produksi dari enam perusahaan.
Yaitu PT Afi Farma, PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, PT Rama Emerald Multi Sukses, PT Ciubros Farma dan PT Samco Farma.
Dari enam perusahaan itu, tiga diantaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam penyidikan pidana kasus gagal ginjal akut.
Perkara yang menjerat PT Afi Farma ditangani oleh Bareskrim Polri sementara perkara PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical ditangani oleh BPOM.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: